Berita Viral
Ditendangnya Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Wagub Taj Yasin: Itu Sikap Tidak Menghormati Perbedaan
Peristiwa ditendangnya sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur oleh seorang pria.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Peristiwa ditendangnya sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur oleh seorang pria belum lama ini, disayangkan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Menurutnya, itu merupakan sikap tidak menghormati perbedaan dalam berkeyakinan.
Baca juga: Daftar Pemenang Golden Globe 2022, Aktor Squid Game O Yeong-su Sabet Pemeran Pembantu Terbaik
Baca juga: Cara Dapat Cuan dari Spot Difference King Aplikasi Penghasil Uang Cari Perbedaan Gambar Dibayar DANA
"Ajaran di pondok pesantren selama ini tidak ada yang seperti itu. Kita saling menghormati. Kita berjalan bersama," kata Gus Yasin, sapaannya, dalam keterangannya, Selasa (11/1/2022).
Gus Yasin berpandangan, warga pondok pesantren hanya diberikan amanat untuk menyampaikan ajaran Islam dengan tetap saling menghormati dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
"Kalau hidayah itu sudah berbeda. Maka memang kita harus melebur menjadi satu (hidup berdampingan), untuk mewarnai di situ," ujarnya.
Baca juga: Sakit TBC Tak Kunjung Sembuh, Warga Miri Sragen Nyebur ke Sumur
Baca juga: Singapura Dinobatkan Jadi Negara yang Penduduknya Paling Lelah di Dunia
Ia mencontohkan keberhasilan Walisongo menyebarkan Islam di Indonesia, justru karena mereka berdakwah dengan menyesuaikan tradisi masyarakat di zaman itu.
"Harus saling menghormati. Kyai Anwar (Zahid) juga menyampaikan bagaimana dakwahnya para wali di Indonesia. Mulai dari gending-gendingnya, lagon-lagon (lagu-lagu) Jawa, syair-syairnya," jelas dia.
Ia menegaskan, justru cara pendekatan yang bersahabat dan toleran itulah yang membuat Islam mudah diterima. (Nal)