Headline
BERITA LENGKAP : Vaksin Booster Gratis, Lansia dan Nakes Jadi Prioritas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa vaksin dosis ketiga atau booster yang akan diberikan kepada masyarakat dipastikan gratis
"Seluruh UPT kantor kami di seluruh daerah, melakukan pendampingan pengawasan pada distribusi vaksin booster. Tentunya dengan vaksinasi premier yang sedang berlangsung," ujarnya.
BPOM akan fokus melihat kelayakan dari vaksin. Misalnya dikaitkan dengan tanggal kadaluarsa, cara penyimpanan, terutama fasilitas penyimpanan vaksin.
"Jika diperlukan kami akan melakukan sampling, pengambilan sampling, pengujian dengan aspek mutunya dari vaksin tersebut," kata Penny menambahkan.
Selanjutnya, BPOM mengatakan melakukan pengkajian mutu jika timbul sesuatu hal yang berkaitan dengan kualitas dan efikasi dari vaksin tersebut.
"Kalau ada kejadian KIPI yang serius di beberapa tempat dan diputuskan oleh Komda, Komnas KIPI, jika perlukan BPOM akan melakukan pengujian terhadap vaksinasi. Apa bila dikhawatirkan terkait dengan kualitas, mutu, keamanan, efikasi dari vaksin tersebut," pungkasnya.
Puncak Kasus Omicron
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022.
Lonjakan kasus itu bahkan diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus dalam sehari.
Prediksi jumlah itu lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus, akibat sebaran varian Delta yang telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia.
"Bisa sampai 40-60 ribu kasus ya, dan [prediksi] puncak kasus sekitar minggu pertama atau kedua Februari 2022," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Selasa (11/1).
Nadia melanjutkan lonjakan yang diduga dapat memicu gelombang tiga Covid-19 di Indonesia itu juga disumbang oleh gelombang sebaran kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Kemenkes mencatat sejauh ini kasus varian Omicron di Indonesia telah mencapai 414 kasus. Kendati mayoritas imported case atau berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, namun 50 kasus di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.
Namun demikian, berdasarkan penelitian global sejauh ini karakteristik Omicron tidak menyebabkan perburukan gejala sehingga diharapkan tidak menyebabkan kolapsnya fasilitas kesehatan di Indonesia.
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," ujarnya. (Tribun Network/rin/yud/ais/wly/cnn)
Baca juga: Info Gempa Hari Ini: Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Maumere NTT
Baca juga: Tak Cukup Dzeko, Inter Milan Ingin Membajak Gelandang Jose Mourinho di AS Roma
Baca juga: Warga Serang Temukan Bayi di Area Persawahan, Berawal Dengar Suara Tangisan
Baca juga: Terdakwa Kasus Pemerkosaan 13 Santriwati Dituntut Hukuman Mati dan Kebiri