Berita Viral
Dokter Muhammad Mohiuddin, Sosok di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia di Amerika
Dokter Muhammad Mohiuddin pada Selasa (11/1/2022) membuat sejarah dengan melakukan operasi transplantasi jantung babi ke manusia
TRIBUNJATENG.COM - Dokter Muhammad Mohiuddin pada Selasa (11/1/2022) membuat sejarah dengan melakukan operasi transplantasi jantung babi ke manusia di Pusat Medis Universitas Maryland, Baltimore, Amerika Serikat (AS).
Dokter kelahiran Pakistan itu melakukannya bersama dokter bedah Bartley P Griffith.
Cangkok jantung babi ke manusia tersebut adalah yang pertama di dunia.
Adapun pasiennya adalah David Bennett (57), pria dengan penyakit jantung yang membutuhkan transplantasi sebagai harapan terakhir untuk menyelamatkan hidupnya.
Baca juga: Ini Dia Sosok Kiper Baru PSIS Semarang, Dikasih Menu Latihan Sekeras Apapun Nggak Ngeluh
Baca juga: Viral Video Kekasih Berciuman Di Atas Motor yang Melaju di Jalan Raya, Polisi Buru Keduanya
Dikutip dari News18 pada 11 Januari 2021, Dr Muhammad Mohiuddin adalah ilmuwan dan ketua Cardiac Xenotransplantaion Program di University of Maryland School of Medicine (UMSOM).
Muhammad Mohiuddin juga merupakan salah satu pakar terkenal dalam transplantasi organ hewan atau yang dikenal sebagai xenotransplantasi.
Cangkok jantung babi ke manusia yang dilakukan Dr Muhammad Mohiuddin adalah kali pertama di dunia, dan tiga hari setelah operasi yang dilakukan pada Sabtu (8/1/2022), Bennett merasa baik-baik saja.
Diwartakan BBC, transplantasi jantung itu dari babi yang dimodifikasi secara genetik.
Operasi eksperimental tersebut berlangsung selama tujuh jam.
"Ini seperti mati atau melakukan transplantasi," ujar Bennet (57) sehari sebelum operasi.
"Aku tahu ini pertaruhan, tetapi ini pilihan terakhirku," imbuhnya dikutip dari BBC, Selasa (11/1/2022).
Profil Muhammad Mohiuddin

Selain mengepalai program xenotransplantasi jantung di UMSOM dan pakar terkemuka dalam transplantasi organ hewan, Dr Muhammad Mohiuddin juga menjabat sebagai guru besar ilmu bedah di UMSOM.
“Ini adalah puncak dari penelitian bertahun-tahun yang sangat rumit untuk mengasah teknik ini pada hewan dengan waktu bertahan hidup yang mencapai lebih dari sembilan bulan," terang Muhammad Mohiuddin dikutip dari Pakistan Observer, Selasa (11/1/2022).
"FDA (BPOM-nya AS) menggunakan data kami dan data pada babi percobaan untuk mengizinkan transplantasi pada pasien penyakit jantung stadium akhir yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain,” lanjutnya menurut pernyataan yang dikeluarkan UMSOM dan Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC).