Berita Jateng
Kader PDIP Putuskan Kembalikan Bantuan dari Ganjar setelah Nonton YouTube, Gubernur Jateng: Tak Apa
Fajar yang juga Wakil Ketua PAC PDIP Kecamatan Temanggung itu merasa tidak nyaman karena unggahan konten di Youtube tersebut menimbulkan perdebatan
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Aksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan bantuan ternyata mendapat sorotan.
Ini menyusul dikembalikannya bantuan tersebut oleh si penerima setelah video pemberian bantuan viral.
Fajar Nugroho akhirnya menyerahkan beberapa barang pemberian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke kantor Kelurahan Mungseng, Lingkungan Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Rabu (12/1/2022).
Pria berusia 38 itu menyerahkan barang berupa sembako, mainan anak, dan ponsel itu ke kelurahan, karena dia tidak tahu prosedur pengembalian barang-barang tersebut.
Baca juga: Wanita Ini Terjebak di Rumah Kencan Butanya gara-gara Lockdown, Kisahnya Viral
Baca juga: Sederhana tapi Berkhasiat, Berikut 10 Manfaat Jahe Serai Gula Merah, Cegah Penyakit Berbahaya
"Saya tidak tahu harus mengembalikan pemberian Pak Gubernur ini melalui siapa, maka saya pulangkan melalui Kelurahan,” jelas Fajar, Rabu (12/1/2022).

Tiba di kantor kelurahan, Fajar diterima seorang pegawai. Kebetulan lurah setempat tidak di tempat.
Dia berharap, bantuan itu diteruskan pihak kelurahan ke Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Fajar memutuskan untuk mengembalikan bantuan itu karena tidak ingin ada polemik di masyarakat, khususnya di kalangan Partai Daerah Istimewa Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Temanggung.
Apalagi kegiatan Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan di rumahnya dijadikan konten YouTube hingga viral di media arus utama maupun media sosial.
Fajar yang juga Wakil Ketua PAC PDIP Kecamatan Temanggung itu merasa tidak nyaman karena unggahan konten di Youtube tersebut menimbulkan perdebatan di media sosial.
Video itu dianggap memberi kesan PDI-P di wilayahnya tidak memperhatikan kader-kader seperti dirinya.
“Kok yang diunggah membawa-bawa nama Partai.
Selama ini bantuan-bantuan dari Partai selalu ada, kita sudah terbiasa saling bergotong royong tanpa harus diviralkan,” tambah Fajar yang sehari-hari bekerja di sebuah pabrik emping itu.
Selain itu, Fajar juga enggan kemiskinannya menjadi obyek pencitraan seseorang.
“Saya memang orang tidak punya tapi saya tidak mau jika kemiskinan saya itu diunggah hanya untuk sebuah pencitraan,” jelas Fajar.
Untuk diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi rumah Fajar Nugroho di Dusun Mungseng, Desa Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Minggu (10/1/2022).
Kegiatan Ganjar di rumah Fajar juga diunggah di kanal YouTube berjudul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok" beberapa jam setelah itu.
Dalam video yang sudah dilihat puluhan ribu kali itu, keluarga Fajar menyambut baik kedatangan Ganjar.

Mereka saling bercerita dan bercanda.
Saat itu, Ganjar memberikan bantuan sembako untuk keluarga Fajar.
Anak-anak Fajar juga mendapat hadiah mainan serta ponsel dari sang Gubernur.
Bahkan, Ganjar menawarkan bantuan renovasi rumah memakai uang pribadinya, sekaligus menawarkan alat cuci motor agar dipakai Fajar.
Ada Tekanan?
Terpisah, ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo merespon kabar kader PDIP Temanggung yang kembalikan bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Beredar kabar ada pihak yang mengintervensi atau menekan agar si kader mengembalikan bantuan tersebut.
Info yang beredar, salah satu Wakil Ketua DPC PDIP Temanggung menyebutkan intervensi datang dari salah satu Wakil Ketua DPD PDIP Jateng.
Menurut Rudy, intervensi itu tidak sesuai dengan visi dan misi partai.
Sebab PDIP adalah partai yang berjuang untuk menyejahterakan rakyatnya.
"Kalau Ganjar memberikan bantuan diintervensi, diintimidasi supaya tidak menerima dan dikembalikan, itu adalah perbuatan-perbuatan yang melawan aturan-aturan partai kalau seperti itu," tambahnya.
Selanjutnya, Rudy menyebut Ganjar Pranowo adalah kader partai yang ditugaskan menjadi gubernur.
Ganjar diberi tugas besar untuk menyejahterakan seluruh rakyat Jawa Tengah.
"Petugas partai yang ditugaskan untuk menyejahterakan rakyatnya. Kalau mau membantu untuk memperbaiki rumah, mengirim sembako malah diintimidasi, disuruh mengembalikan, Ganjar tidak pernah pencitraan itu," tegasnya.
Rudy berpendapat agar DPP memperingatkan pihak-pihak yang mengintervensi Fajar Nugroho.
DPP harus mengevaluasi para kader agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali.
Rudy berpesan untuk DPD, DPC, hingga ranting PDIP bilamana ada kader yang bergerak untuk hal kebaikan, jangan ada intervensi untuk ditolak.
Menurutnya, sebagai petugas partai adalah fokus tegak lurus ke Ketua Umum.
"Yang intervensi itu mungkin kader-kader baru. Dan itu bukan sifat kader PDIP kalau ada intimidasi seperti itu," tandasnya.
Ganjar tak masalah
Menanggapi Kader PDI Perjuangan (PDIP) asal Kabupaten Temanggung, Fajar Nugroho, yang akan mengembalikan bantuan, Ganjar Pranowo mengaku tidak mempermasalahkannya.
Fajar menerima hadiah yang diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat momen HUT PDIP.
"Saya baru lihat dan dengar waktu saya datang baik-baik saja dan menerima. Kalau dikembalikan iya tidak papa," ujar Ganjar usai melaunching aplikasi Jeknyong di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Rabu (12/1/2022).
Diketahui bahwa Fajar berencana akan mengembalikan bantuan Ganjar Pranowo karena merasa jadi objek pencitraan.
Fajar tidak ingin kondisi kemiskinan dirinya dan keluarga merendahkan martabat partai.
Diketahui Fajar yang juga Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P Kecamatan Temanggung.
Ia mengaku tidak rela menjadi obyek pencitraan yang diduga dilakukan Ganjar.
Diketahui Ganjar menyambangi kediaman Fajar Nugroho, di Dusun Mungseng, RT 1, RW 1, Desa Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Minggu (10/1/2022).
Fajar dan keluarga menyambut baik kedatangan Ganjar ke rumahnya.
Ganjar memberikan bantuan sembako untuk keluarga Fajar.
Anak-anak Fajar juga mendapat hadiah mainan serta ponsel dari sang Gubernur.
Tidak lama setelah itu, muncul unggahan video kegiatan silaturahmi Ganjar di kanal YouTube pribadinya, dengan judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok". (*)