Hadapi Ancaman Rusia, Ukraina Perkuat Persatuan Internasional
Ukraina saat ini akan terus bekerja secara intensif untuk memperkuat persatuan internasional dalam menghadapi ancaman yang datang.
TRIBUNJATENG.COM, KIEV - Sidang Komisi Ukraina-NATO yang dilangsungkan di Brussel, Belgia dan pembicaraan delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Jenewa, Swiss telah mengantar pada penyelenggaraan minggu diplomasi besar di Eropa saat ini.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyampaikan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang komprehensif, karena masih ada dua peristiwa penting lain yang akan diadakan, yakni pertemuan Dewan NATO-Rusia dan pertemuan Dewan Permanen Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).
Namun, gambaran umum sudah terbentuk. Menurut dia, Federasi Rusia telah memulai pembicaraan tentang apa yang disebut sebagai "jaminan keamanan" untuk meningkatkan taruhan secara maksimal dengan membuat tuntutan yang sengaja tidak dapat diterima.
"Situasi tampak sangat sinis, karena Rusia menuntut jaminan keamanan pada saat lebih dari 100.000 pasukannya mengacungkan senjata di perbatasan Ukraina," katanya, melalui pernyataan tertulis, yang dikirim Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, kepada Kompas.com, Rabu (12/1).
Belum lagi, Kuleba menuturkan, Rusia telah mencaplok Crime dan bertempur di Donbas. Selain itu, layanan khusus Rusia disebut telah merusak keamanan di perbatasan Belarus dengan Polandia dan Lituania, serta pasokan gas sedang diubah menjadi instrumen kebijakan luar negeri.
Dia menegaskan, Rusia tidak memiliki suara dalam keanggotaan Ukraina di NATO.
"Baik Ukraina maupun mitra kami tidak akan pernah melewati garis merah ini. Perkumpulan Barat tidak akan setuju untuk memberi Rusia 'jaminan hukum' atas non-pembesaran Aliansi ke arah timur, karena ini akan menjadi kekalahan strategisnya," ungkapnya.
Selama beberapa minggu terakhir, Ukraina telah bekerja secara intensif dengan mitra mereka untuk mengonsolidasikan prinsip diplomatik "tidak boleh ada keputusan di Ukraina tanpa Ukraina".
Inilah sinyal yang semestinya diterima dengan jelas oleh Rusia di Jenewa. "AS tidak akan menyetujui keputusan apa pun tentang Ukraina tanpa Ukraina, tentang Eropa tanpa Eropa, tentang NATO tanpa NATO," jelas Kuleba.
Ukraina saat ini akan terus bekerja secara intensif untuk memperkuat persatuan internasional dalam menghadapi ancaman yang datang.
"Ini adalah elemen kunci dalam strategi untuk melawan Rusia dan bagian dari paket kompleks untuk mencegah Rusia dari agresi lebih lanjut," tuturnya.
Kuleba menyatakan, Ukraina kini berkomitmen memperjuangkan poin fundamental, yakni tidak peduli berapa lama diplomat Rusia akan terus "berputar-putar", titik awal menuju diskusi tentang jaminan keamanan di kawasan Euro-Atlantik harus dimulai dengan Rusia mengurangi ketegangan di perbatasan Ukraina dan menarik diri dari Donbas dan Crime.
"Saya senang mengamati bahwa upaya konsisten kami membuahkan hasil, yaitu pemahaman meningkat di antara mitra kami bahwa keamanan Eropa-Atlantik tidak mungkin dilakukan sementara Ukraina dalam bahaya," terangnya. (Kompas.com)