Berita Viral
Belum Bayar SPP dan Buku saat Pembagian Rapor, Siswi SMP Yatim Ini Dihina Bodoh dan Miskin oleh Guru
Ihwan mengatakan, berdasarkan cerita yang diterimanya anak itu dihina karena belum membayar uang buku dan uang sekolah
TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu dialami seorang murid di Medan, Sumatera Utara.
Bagaimana tidak, ia diduga mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari dua gurunya.
Guru tersebut disebut menghina si murid dengan kata kasar.
Ironisnya, siswi yang dihina itu merupakan anak yatim dan memang berasal dari keluarga kurang mampu.
Baca juga: Cerita 25 Nabi dan Rasul, Kisah Nabi Sulaiman AS dan Mukjizatnya
Baca juga: Terungkap Alasan Keluarga di Moga Pemalang Simpan Jasad Anaknya 2,5 Bulan, Ini Penyebab Kematian SAR
Dia dikata-katai dengan sebutan miskin dan bodoh.
Diketahui, insiden itu terjadi saat pembagian rapor di SMP Negeri 28 Medan.
Penghinaan tersebut awalnya terbongkar dan diketahui Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga.
Ihwan mengatakan, berdasarkan cerita yang diterimanya anak itu dihina karena belum membayar uang buku dan uang sekolah.
"Jadi ini kejadian berulang. Ada satu ketika, saat anak itu berbicara dengan temannya dalam kelas, mereka menegurnya dengan kata-kata itu.
Kemarin saya kumpul semua, ada kepala sekolah dan gurunya. Mereka minta maaf," terangnya.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengungkapkan, kedua orang guru yang berstatus ASN itu telah dipanggil dan diperiksa oleh dinas.
"Tadi sudah dipanggil," kata Laksamana dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/1/2022).
Atas perbuatan tak terpuji tersebut, guru di SMP itu sudah diberi peringatan tertulis dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
"Kepada kedua guru itu juga sudah dilakukan pembinaan," terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan akan memanggil dan menegur kedua guru tersebut. Mereka adalah Refia Samosir dan Masrohima.
"Akan kita panggil, kita beri peringatan karena itu guru ASN bukan guru honorer. Kita berikan teguran kepada pelakunya dalam hal ini gurunya, makanya saya bilang guru itu harus paham bukan hanya nilai bagus terus anak itu bagus, itu memang salah satu point, tapi attitude di sekolah itu juga perlu diperhatikan," ujar Bobby di Balai Kota Medan, Kamis (13/1/2022).
(*)