Berita Viral
Ulasan Quraish Shihab soal Tendang Sesajen, Penghormatan Bukan Berarti Persetujuan
Jurnalis senior Najwa Shihab terperangah saat mendengar penjelasan Quraish Shihab mengenai aksi seorang pria menendang sesajen di Gunung Semeru
Lebih baik menghormati adat oranglain ketimbang memicu keributan.

"Mestinya itu jangan ditendang," kata Quraish Shihab.
"Seperti Kita ketahui, Suku Tengger yang berada di sekita Gunung Semeru, salah satu adat istiadat mereka itu menaruh sesajen," ungkap Najwa Shihab.
"Kita hormatilah itu. Menghormati bukan berarti Kita setuju. Itu adatnya, itu kebiasaannya. Kenapa diganggu ?" sambung Quraish Shihab.
Perihal narasi yang diungkap sang pria saat menendang sesajen, bahwa sesajen itu bisa memicu murka Allah, Quraish Shihab melayangkan bantahan.
"Bahwa itu akan memicu murka Allah itu gimana ? Apakah itu betul ?" tanya Najwa Shihab.
"Dari mana Kita tahu ? Keputusannya nanti di hari kemudian. Siksaannya nanti di hari kemudian (kiamat)," ujar Quraish Shihab.
Lebih lanjut, Quraish Shihab pun meminta kepada umat islam agar bersikap tidak terlalu kaku.
"Jangan terlalu kaku, di setiap daerah ada adatnya. Setiap amal itu sesuai niatnya," imbuh Quraish Shihab.
Penasaran, Najwa Shihab lantas bertanya tentang peristiwa saat Nabi Muhammad SAW menghancurkan berhala saat memasuki kota Makkah.

Mengenai peristiwa itu, Quraish Shihab pun mengurai penjelasan.
"Tapi kan nabi Muhammad juga sempat menghancurkan berhala ketika masuk di Makkah. Itu bagaimana ?" tanya Najwa Shihab.
"Makkah itu punya status khusus. Makkah itu adalah tanah suci yang oleh Allah dan Rasulnya dinyatakan tidak boleh dihuni kecuali orang yang beragama islam," ujar Quraish Shihab.
Peristiwa Nabi Muhammad SAW yang menghancurkan berhala itu menurut Quraish Shihab tidak bisa disamakan dengan aksi menendang sesajen Hadfana Firdaus.
"Islam melarang non muslim masuk ke sana. Kalau begitu, masih dibutuhkan berhala-berhala itu di sana ? Tidak dibutuhkan, silahkan pindahkan saja. Jadi jangan analogikan ini dengan itu (menendang sesajen)," tegas Quraish Shihab.