Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UPGRIS Kukuhkan Seribu Guru Profesional, Rektor Tekankan Pembelajaran Adaptif

Seribu guru profesional dikukuhkan usai lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Balairung UPGRIS, Sabtu (15/1/2022).

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Seribu guru profesional dikukuhkan usai lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Balairung UPGRIS, Sabtu (15/1/2022).

Rektor UPGRIS, Dr Muhdi menyatakan ada 1.316 guru profesional yang lulus PPG. Ia berpesan agar guru PPG tidak hanya melihat hak yang diterima tetapi juga tanggung jawab yang harus dijalankan.

"Setelah dinyatakan lulus PPG, mereka harus menjalankan profesi sebagai guru profesional. Melakukan pengabdian dengan mendidik anak untuk belajar terkait profil Pancasila. Serta pada generasi abad 21 ini, jadilah pembelajar yang terus beradaptasi sehingga mengikuti zaman," kata Muhdi.

Melalui PPG, lanjutnya, guru disiapkan untuk proses pembelajaran pada waktu mendatang. Pada era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), diharapkan ada akselerasi mencetak guru profesional yang mampu menghasilkan generasi unggul.

Generasi unggul yang dimaksud yakni memiliki kompetensi berkarakter dengan standar profil Pancasila. PPG disebut jadi kunci akselerasi mencetak pendidik profesional.

Muhdi menekankan, guru PPG harus adaptif mengikuti perkembangan zaman. Terutama terkait teknologi sebagai media pembelajaran.

"Saat ini, apa yang diajarkan har ini, besok bisa berubah. Harus adaptasi lagi. Sehingga proses belajar harus terus dilakukan sehingga guru mampu adaptasi terhadap perubahan. Sebagai guru, mendidik anak sesuai zaman," ujarnya.

Selama proses PPG, para guru diasah terkait kompetensi akademik dan dilatih dibimbing sesuai tuntutan zaman. Misalnya, bimbingan terkait pedagogi yang dikembangkan sesuai tuntutan pandemi yakni kompetensi menggunakan teknologi dan sebagainya.

"Saya berpesan agar tidak hanya kecerdasan, tetapi juga spiritual, teknologi informasi dalam mendidik. Lalu guru juga mampu menanam keindonesiaan dan keagamaan. Sehingga lengka ada potensi intelektual, emosional, spiritual, dan digital untuk menghadapi zaman," kata rektor yang juga merupakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng ini.

Muuhdi menambahkan, pihaknya sudah mensertifikasi guru sejak 2009. Lulusnya peserta PPG kali ini, diharapkan menambah jumlah guru profesional.

Namun demikian, jumlah peserta PPG saat ini tidak sebanyak dahulu. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membatasi peserta PPG.

Ia berharap, dengan adanya rekrutmen Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN-PPPK) guru, pemerintah bisa meningkatkan kuota peserta PPG.

Seperti diketahui, guru yang telah lulus PPG diberikan keistimewaan atau mendapatkan afirmasi agar lolos seleksi PPPK.

"Kalau perlu kuota peserta PPG jangan dibatasi. Siapa yang memang sudah memenuhi syarat dan siap, bisa mengikutinya. Ini untuk akselerasi guru abad 21," imbuhnya.(mam)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved