Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lawan Covid19

Menkes: DKI Jakarta Jadi Medan Perang Pertama Hadapi Omicron, Kita Harus Pastikan Bisa Tangani

DKI Jakarta akan menjadi tempat pertama lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - DKI Jakarta akan menjadi tempat pertama lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Sebab, sebagian besar atau lebih dari 90 persen kasus transmisi lokal terjadi di DKI
Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Menkes: Kasus Omicron di RI Segera Capai Puncak

"Jadi kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang
pertama menghadapi omicron.

Dan kita harus memastikan kita bisa menangani perang omicron yang ada di DKI Jakarta," kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Minggu (16/1).


Ia mengatakan, belajar dari beberapa negara yang sudah mengalami puncak kasus
Omicron diketahui bahwa puncak dari kasus tersebut dicapai dengan cepat dan tinggi
dalam kurun waktu sekitar 35 - 65 hari.

"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali kita teridentifikasi adalah pertengahan Desember.

Nanti kasus kita mulai naiknya di awal Januari antara 35 sampai 65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi.

Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," ungkap Menkes.

Adapun pasien yang perlu perawatan rumah sakit antara 30 persen sampai 40 persen.

Artinya jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta.

"Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi, jumlah kasus yang lebih banyak
dan naik penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," imbuh mantan dirut
Bank Mandiri ini.

Diharapkan jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak, tidak usah panik
dan terus waspada.

 
"Kita monitor ketat hospitalisasi, yang masuk rumah sakit seperti apa.

Sampai sekarang sudah lebih dari 500 orang yang terkena omicron yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an, yang butuh oksigen hanya 3 dan itu pun masuk kategori ringan,"ungkap Budi.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved