Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Zakat ASN Pemprov Jateng Tembus Rp 57 Miliar, Diantaranya untuk Entaskan Kemiskinan

Penghimpunan zakat aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng

Penulis: m zaenal arifin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/JAMAL A NASHR
KH Ahmad Daroji. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penghimpunan zakat aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng sepanjang 2021 menembus Rp 57 miliar.

Selain untuk pengentasan kemiskinan, hasil penghimpunan zakat juga digunakan untuk rehab pondok pesantren, masjid, madrasah, serta beasiswa.

Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Daroji menuturkan, penghimpunan zakat ASN Pemprov Jateng semakin tahun semakin meningkat.

"Sumber dana dari ASN provinsi yang di bawah Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), angkanya makin hari meningkat. Kesadaran ASN, alhamdulillah baik, ini berkat bimbingan kepala daerah khususnya Pak Gubernur," katanya, dalam keterangan kepada Tribun Jateng, Senin (17/1/2022).

Dijelaskannya, dana yang masuk ke Baznas pada 2021 mencapai Rp 57,231 miliar. Sebagian besar berasal dari zakat ASN Pemprov Jateng sebanyak Rp 57,082 miliar.  Dana lainnya berasal dari infaq Rp 107.064.880, dan sedekah Rp 41.941.000.

Kiai Daroji menyebutkan, dana tersebut digunakan untuk pengentasan kemiskinan melalui dua program, yakni program zakat konsumtif dan zakat produktif.

"Program zakat konsumtif diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi penerima. Di antaranya bantuan fakir miskin, beasiswa pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat," jelasnya.

Sedangkan program zakat produktif disampaikan bagi mereka yang sudah terpenuhi kebutuhan dasar, seperti modal usaha dan pelatihan pemberdayaan masyarakat.

"Sesuai petunjuk Pak Gubernur, kemiskinan ini harus dikeroyok bareng. Tentu saja diatur bagaimana dan siapa mengerjakan apa, agar tidak dobel atau overlap (tumpang tindih)," lanjutnya.

Secara rinci, Kiai Daroji mengungkapkan, sejumlah program penyaluran zakat konsumtif dan produktif selama 2021.

Di antaranya pembangunan 318 unit rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp 3,2 miliar, bantuan warga miskin Rp 149 juta, rehab 110 masjid senilai Rp 2,9 miliar, rehab 74 musala Rp 1,5 miliar, rehab 81 pondok pesantren Rp 2,1 miliar, rehab 97 madrasah dan sekolah Rp 2,1 miliar, rehab 36 TPQ Rp 740 juta, dan beasiswa senilai Rp 8,9 miliar.

Ada juga pemberdayaan mualaf Rp 250 juta, bantuan 10 lokasi bencana alam senilai Rp 460 juta, pemberdayaan ekonomi produktif 1.632 orang senilai Rp 3,1 miliar, pemberdayaan 26 orang imam dan muadzin Rp 26 juta, jambanisasi 50 unit Rp 95 juta.

Kemudian bantuan untuk 20 orang ibnu sabil Rp 1,7 juta, pemberdayaan 422 orang penyuluh agama Islam Rp 592 juta, paket sekolah 1.678 orang anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 sebanyak Rp 228 juta, serta biaya kesehatan 984 orang senilai Rp 11 miliar.

"Kami juga menggelar pelatihan-pelatihan, total sudah ada 5.578 orang yang mendapat pelatihan kerja dari Baznas," paparnya.

Pada 2022 ini, Baznas Jateng akan melanjutkan program zakat konsumtif maupun zakat produktif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved