Bulu Tangkis
Apa Bedanya Pemain Bulu Tangkis Pelatnas, Non-Pelatnas dan Magang? Tommy dan The Daddies Contohnya
Apa Bedanya Pemain Bulu Tangkis Pelatnas, Non-Pelatnas dan Magang? Tommy dan The Daddies Contohnya
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Apa Bedanya Pemain Bulu Tangkis Pelatnas, Non-Pelatnas dan Magang? Tommy dan The Daddies Contohnya
TRIBUNJATENG.COM - Saat ini sedang ramai dibahas mengenai pemain yang promosi dan degradasi di Pelatnas Cipayung.
Pihak PBSI telah menggelar seleksi nasional dan sudah mendapatkan sejumlah nama yang akan promosi atau bergabung ke Pelatnas Cipayung.
Mereka inilah yang kerap disebut sebagai pemain berlabel pelatnas.
Nama-nama beken seperti Anthony Sinisuka Ginting hingga pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon adalah contohnya.
Baca juga: Bagaimana Nasib Praveen/Melati di Pelatnas? PBSI: Promosi dan Degradasi Jangan Menjadi Kontroversi
Baca juga: PSIS Semarang Susah Cetak Gol, Bruno Silva Posting Instastory yang Bisa Bikin Nyesek Semarang Fans

Di sisi lain, ada juga sejumlah nama yang disebut-sebut terdegradasi atau keluar dari pelatnas.
Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva dikabarkan masuk dalam daftar pemain yang terdegradasi.
Pemain yang terdegradasi atau pemain yang belum pernah masuk pelatnas namun berkarier di bulu tangkis ini kemudian kerap disebut sebagai pemain non-pelatnas.
Selain itu pemain pelatnas dan non-pelatnas, ada juga sebutan pemain magang pelatnas.
Berikut ini perbedaan dari pemain pelatnas, non-pelatnas, dan pemain magang pelatnas.
Pemain Pelatnas dan Non-Pelatnas
Kita mulai dulu dengan pemain pelatnas dan non-pelatnas.
Keduanya mempunyai perbedaan mendasar.
Dikutip dari Kompas.com, ada perbedaan antara atlet pelatnas dan non-pelatnas dalam dunia bulu tangkis Indonesia.
Atlet pelatnas adalah pemain yang tergabung ke dalam pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Mereka merupakan pemain yang langsung dipantau oleh jajaran kepelatihan dari PBSI.
Secara otomatis, pemain pelatnas dianggap lebih elite karena langsung dilatih oleh pelatih terbaik yang dipilih PBSI.
Pembiayaan pemain pelatnas dalam mengikuti turnamen juga lebih ringan.
Karena akomodasi mereka sudah ditanggung oleh organisasi.
Sehingga pemain pelatnas bisa fokus untuk mendulang prestasi tanpa perlu memikirkan hal-hal lain yang menyangkut pembiayaan.
Namun mereka juga memikul target yang tinggi dan nama besar organisasi resmi binaan negara.
Mereka juga harus mematuhi peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh organisasi yang menaungi Pelatnas Cipayung.
Sementara atlet non-pelatnas merupakan pemain profesional yang tidak tergabung ke dalam skuad PBSI.
Pemain non-pelatnas biasanya menyiapkan segala sesuatu secara mandiri.
Mereka mengatur sendiri jadwal latihan, perlengkapan latihan, pelatih, rekan sparring, kebutuhan nutrisi, sampai biaya untuk tampil di turnamen.
Demi meringankan pengeluaran, atlet non-pelatnas biasanya mengandalkan bantuan dari sponsor atau klub yang menaungi mereka.
Tommy Sugiarto (tunggal putra) merupakan contoh pebulu tangkis Indonesia yang berstatus independen walau pernah bergabung dengan pelatnas.

Tommy juga kerap berkompetisi bersama para pemain Pelatnas Cipayung di ajang internasional.
Pemain Magang/Sparring
Pelatnas PBSI juga mengenal status pemain magang.
Pada 2018 pemain ganda putra, Hendra Setiawan, kembali ke pelatnas dengan status magang setelah sempat keluar pada tahun sebelumnya.
Mohammad Ahsan yang dipasangkan lagi dengan Hendra menyusul dengan status magang (kini disebut sparring) di pelatnas.
Status pemain magang membuat Ahsan/Hendra bisa berlatih di pelatnas dan pendampingan dari pelatih ganda putra nasional dalam pertandingan.

Meski demikian, pasangan berjuluk The Daddies tetap harus merogoh kocek sendiri untuk setiap turnamen sirkuit yang mereka ikuti.
"Status kami masih sparring. Intinya latihan masih di pelatnas, tetapi untuk pertandingan tetap mengeluarkan biaya sendiri," ungkap Hendra pada 2019.
Keuntungan tidak terikat penuh dengan pelatnas adalah Ahsan/Hendra bebas menentukan turnamen mana saja yang akan mereka ikuti.
India Open 2022 yang baru saja selesai digelar merupakan contoh paling dekat.
Ahsan/Hendra memutuskan tetap tampil pada India Open 2022 walau PBSI membatalkan partisipasi para pemain pelatnas dari turnamen level Super 500.
(*)