MotoGP
Tawaran Pemerintah Indonesia Setelah Bos Dorna Mengancam Membatalkan MotoGP Mandalika
Setelah Bos Dorna mengancam membatalkan MotoGP Mandalika kini pemerintah Indonesia memberikan penawaran khusus.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Setelah Bos Dorna mengancam membatalkan MotoGP Mandalika kini pemerintah Indonesia memberikan penawaran khusus.
Tawaran itu adalah dengan penerapan Travel Bubble.
Apa itu travel buble? Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Baca juga: Dorna Sports Ancam Batalkan MotoGP Mandalika, Indonesia: Jangan Mengancam Kami
Baca juga: CEO Dorna Sports Ancam Batalkan MotoGP Mandalika, Sandiaga Uno: Kita Tidak Terima Jika Diancam
Baca juga: MotoGP Mandalika Indonesia Disebut Bukan Saingan Sepang Malaysia
Langkah tersebut akan memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.
Melansir VOA News, travel bubble dapat menunjukkan apakah pergerakan kembali aman dilakukan oleh orang-orang.
Gagasan tersebut, menurut para ahli, juga merupakan sebuah tantangan bagi banyak negara untuk membatasi wabah virus corona.
Misalnya, pemerintah akan mempersiapkan pelacakan kontak bagi orang-orang yang sakit saat tiba dari luar negeri untuk menyetop merebaknya wabah pada populasi yang lebih besar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan gelaran MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), harus tetap berlangsung.
Demi mendukung keberlangsungan perhelatan lomba balap internasional tersebut, penerapan koridor perjalanan antarnegara selama pandemi Covid-19 yaitu travel bubble (pola perjalanan khusus di tengah pandemi) untuk seluruh kru, pembalap, dan pihak resmi (official) yang terlibat akan dilakukan.
“Tidak ada perlakuan khusus terhadap pembalap, kru maupun official yang akan berpartisipasi di gelaran balap motor paling bergengsi di dunia tersebut,” ungkap dia dilansir dari Antara, Jumat (21/1/2022).
Sandiaga mengatakan uji coba penerapan "travel bubble" sudah pernah dilaksanakan dalam perhelatan G20 di Bali dan Jakarta pada Desember 2021, serta gelaran World Superbike (WSBK) 2021.
Bahkan, persiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) perjalanan antar negara disebut akan ditingkatkan agar tidak memicu potensi kasus penyebaran Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Omicron.
“Ini arahan dari Presiden (Joko Widodo) juga. Saya yakin semua pihak bergandengan tangan untuk menyiapkan dan memastikan bahwa MotoGP ini, sinyal kepada dunia kesiapan kita untuk menyelenggarakan event (kegiatan) internasional, seperti G20 dan konferensi internasional lainnya,” kata Menparekraf.
Meski terdapat keberatan dari CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta karena ada aturan wajib karantina bagi peserta dan kru untuk mengikuti MotoGP, lanjutnya, pola "travel bubble" akan disiapkan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan.
Panitia penyelenggara MotoGP lokal dikatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan melalui Satuan tugas (Satgas) Covid-19 berdasarkan prioritas pemerintah untuk pengendalian virus tersebut.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia telah diberi apresiasi sebagai salah satu penanganan yang terbaik di dunia.
“Tentunya (prestasi pengendalian Covid-19) perlu kita jaga dan ini yang terus kita komunikasikan bahwa ada ketentuan travel bubble, yakni dalam 1x24 jam seluruh kru, pembalap, dan juga official akan menjalani (ketentuan travel bubble)," kata Sandiaga.
Baca juga: Toyota Fortuner Tabrak Kios dan Motor di Delanggu Klaten, Saksi: Saya Kira Ada Petir
Baca juga: Disambut Tangis Keluarga, Jenasah Korban Tabrakan Maut Balikpapan Asal Cilacap Tiba di Rumah Duka
Baca juga: Bacaan Doa Agar Apapun yang Diharapkan Segera Dikabulkan Allah SWT
"Mulai dari ketibaan mereka di bandara sampai di hotel setelah menjalankan tes PCR."
"Ini telah disesuaikan juga dengan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ujar Sandiaga Uno lagi.
Ia optimis, gelaran MotoGP akan berkontribusi cukup signifikan untuk peningkatan ekonomi lokal dan nasional sebagaimana penyelenggaraan balapan WSBK 2021 yang telah meningkatkan geliat ekonomi hingga 20-25 persen.
“Ajang MotoGP ini akan lebih besar (tingkat ekonominya) minimal 3-4 kalinya,” ucap Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bos Dorna Ancam Batalkan MotoGP Mandalika, Ini Tawaran Pemerintah RI"