Berita Video
Video Realisasi Laba PD Percetakan Kudus Naik 161 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
Kinerja PD Percetakan Kudus pada 2021 lalu mencapai laba sebesar Rp 100,1 juta.
Penulis: raka f pujangga | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Berikut ini video realisasi laba PD Percetakan Kudus naik 161 persen dibandingkan tahun lalu.
Kinerja Perusahaan Daerah (PD) Percetakan Kudus pada 2021 lalu mencapai laba sebesar Rp 100,1 juta atau 76 persen dari target sebesar Rp 131,7 juta.
Diketahui, realisasi PD Percetakan tahun 2021 itu mengalami kenaikan 161 persen dibandingkan 2020 lalu yang hanya sebesar Rp 38,3 juta.
Plt Direktur PD Percetakan Kudus, Harun Rosyid menyampaikan, kondisi pencapaian target itu dinilai sudah baik di tengah kondisi pandemi yang terjadi.
"Dalam kondisi darurat, target laba 60 persen tercapai itu sudah baik. Tapi di sini kami mencapai sekitar 76 persen," ujar dia, Kamis (20/1/2022).
Saat ini, pihaknya tengah mengusulkan untuk mengaudit perolehan laba 2021 tersebut ke Kantor Akuntan Publik (KAP).
"Laba tahun kemarin masih akan diusulkan untuk diaudit," ujar dia.
Namun, diakui Harun pihaknya masih belum puas dengan pencapaian tersebut.
Sehingga harapannya pada tahun 2022 ini, pihaknya sudah mengusulkan untuk meningkatkan target laba sebesar 10 persen menjadi Rp 144 juta.
"Kami usulkan kenaikan laba tahun 2022 sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu, tapi ini belum disetujui Bupati," jelasnya.
Menurutnya, untuk mencapai target laba tersebut pihaknya akan roadshow keliling ke sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Beberapa OPD yang diharapkan bisa memberikan pemasukan di antaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus.
Pasalnya dua dinas itu bisa memberikan minimal order minimal sampai Rp 400 juta dalam setahun.
Namun, sayangnya kondisi pandemi membuat dua dinas tersebut tidak bisa melakukan pemesanan pencetakan pada 2021 lalu.
"Pandemi kemarin tempat wisata tutup, sehingga tidak ada pencetakan karcis. Tahun ini mudah-mudahan sudah pulih," kata dia.
Pada 2021, dia menceritakan, kondisi pendapatan PD Percetakan mulai stabil pada akhir tahun mulai bulan September sampai Desember.
Beruntung, pihaknya tertolong dengan pemesanan dari puskesmas untuk kebutuhan blangko vaksinasi.
"Pemesanan untuk setiap order lumayan, sangat membantu pendapatan kami sekitar Rp 50 jutaan per puskesmas," jelas dia.
Sedangkan untuk tahun 2022, pihaknya juga sudah mendapatkan pemesanan dari Disdikpora untuk bahan ajar SMP sebesar Rp 400 juta.
Kemudian pemesanan percetakan dari PDAM, KPP Pratama, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus.
"Kebanyakan pemesanan memang dari instansi daerah, dari luar itu hanya berkontribusi sekitar 25 persen," kata dia.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Kudus, Agung Dwi Hartanto menyampaikan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) saat ini masih dalam proses laporan audit ke KAP.
"Laporan BUMD baru tahap proses ke KAP," jelasnya.
Agung menjelaskan, sedangkan untuk penetapan target masing-masing BUMD akan dismpaikan pada akhir bulan Januari 2021.
"Akhir Januari sudah ada, masih ada satu Perusda yang masih dalam proses," ucapnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :