Ruchayah, Sosok Sepuh Bordir Ichik Khas Kudus, Langganan Istri Soeharto
Bagi Ruchayah, bordir ichik sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Sejak kecil dia sudah akrab dengan tradisi bordir yang diturunkan dari orangtua.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Ada Gestapu pokoke orang yang berkerudung selamat. Saya yang buat kerudung larise ra karuan," begitu yang diingat Ruchayah.
Saat ini, mode berbusana yang sudah sangat banyak macam dan varian, tapi Ruchayah menolak tumbang.
Dia tetap menjalankan usaha yang kebanyakan produknya berupa kebaya bordir.
Produknya pun selalu saja ada yang meminati.
Dalam satu karya bordir yang dikerjakan, yang menjadi khas bordir ichik buatan Ruchayah karena terdiri dari komposisi minimal tujuh benang dengan warna berbeda.
Paling banyak sembilan benang.
Di balik kerumitannya, tentu ada harga yang sesuai dengan hasil karya yang dibuat oleh tangan-tangan terampil.
Untuk membuat satu karya bordir utuh, membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
Paling lama bisa sampai 1,5 bulan.
"Untuk harga, bordir paling sederhanya Rp 200 ribu dan paling mahal Rp 3,5 juta," tutur Sunaifah.