Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Meski Sudah Dilarang Bu RT, Teguh Nekat Perbaiki Lampu Penerang Jalan: Meninggal Seusai Kesetrum

Teguh Raharjo (63) tewas terjatuh dari tiang listrik di RT 3 RW 3, Plombokan, Semarang Utara, Senin (24/1/2022) sekira pukul 13.00 WIB.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
tribunnews.com
ILUSTRASI jenazah mr X 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Teguh Raharjo (63) tewas terjatuh dari tiang listrik di RT 3 RW 3, Plombokan, Semarang Utara, Senin (24/1/2022) sekira pukul 13.00 WIB.

Pensiunan Biro Teknik Listrik (BTL) itu meninggal dunia saat sedang membetulkan lampu penerang jalan yang padam.

Maskud baik korban yang berujung hilangnya nyawa lantaran korban terjatuh membentur aspal jalan.

"Iya, korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ujar Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi saat dihubungi Tribunjateng.com.

Ia menyebut, kejadian nahas itu bermula ketika korban selepas salat zuhur meminta izin kepada Ketua RT 3 RW 3 Iva Hanifa untuk membetulkan lampu penerangan jalan yang padam.

Ketika izin kepada ketua RT itu, korban sempat dilarang akan tetapi korban kukuh ingin membetulkan lampu.

"Korban kemudian mengajak warga lain untuk membawa tangga dan menuju ke lokasi kejadian," ujarnya.

Selepas tangga terpasang, korban langsung naik ke atas tiang listrik.

Korban ketika mencoba membetulkan pertama kali sempat tersengat arus listrik tapi sengatan itu diabaikannya.

Ia tetap melanjutkan pekerjaannya.

Tak berselang lama, tiba-tiba korban jatuh.

Nahas, korban jatuh dengan kepala terlebih dahulu yang membentur aspal jalan.

"Akibatnya korban luka di bagian kepala belakang. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian," papar Budi.

Pihaknya mendapatkan laporan itu kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Yohanes Agus Sartono menuturkan, korban Teguh Raharjo merupakan pensiunan Biro Teknik Listrik (BTL).

Ketika memperbaiki lampu tersebut tidak ada yang menyuruh korban.

Hal itu atas Inisiatif korban sendiri.

"Sebenarnya, sudah diingatkan juga sama Bu RT situ. Tidak usah, lagian sudah tua. Tapi masih nekat memperbaiki," terangnya.

Penuturan rekan korban di lokasi kejadian yang memegangi tangga sempat melihat, tangan kiri korban kesetrum.

Kemudian korban disuruh turun, tapi masih  tidak mau, nekat masih memperbaiki.

"Tiba-tiba tangan kanan tersengat listrik terus terpental jatuh ke tanah  dari ketinggian sekira 7 meter," katanya.

Pihak keluarga korban telah mendapat kabar dan membuat surat penyataan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Kemudian korban dibawa pulang ke rumah duka untuk dilakukan prosesi pemakaman. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved