Berita Kriminal
Alasan Provokator Teriaki Kakek 89 Tahun Sebagai Maling Terungkap, Kini Korban Sudah Tewas Dipukuli
Alasan seorang provokator meneriaki HM kakek 89 tahun dengan sebutan maling terungkap.
Dari ke-14 orang tersebut, kata Zulpan, penyidik menetapkan R sebagai tersangka.
Baca juga: Ini Kisah Para Lansia yang Kembali ke Bangku Sekolah
Baca juga: Legenda Timnas Belanda Ini Menyakini Frenkie de Jong Masih Pemain Hebat Barcelona
Baca juga: Pemuda Berusia 19 Tahun Ini Diduga Dibunuh Rekannya Sendiri, Tangan dan Kaki Diikat di Kamar Mandi
Untuk diketahui, HM tewas dipukuli massa di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.
Pengendara mobil tersebut diteriaki maling dan dikejar-kejar massa hingga akhirnya dipukuli hingga tewas.
Padahal, pengendara mobil tersebut bukan pencuri karena tengah mengendarai mobil miliknya.
"Pengendara mobil memasuki wilayah Cakung dan berhenti di Kawasan Industri Pulogadung," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cakung Kompol Satria Darma saat dihubungi wartawan, Minggu kemarin.
Ada Polisi di Lokasi
Seorang karyawan pabrik di sekitar lokasi, Kirun (32), menyebut ada dua polisi yang menyaksikan peristiwa pengeroyokan tersebut.
Namun kedua polisi itu tak dapat berbuat banyak karena kalah jumlah dengan massa.
"Polisi ada dua orang kalau enggak salah, patroli juga, enggak kuat nahan karena sebegitu banyaknya massa. Makanya saya enggak berani (melerai) walaupun mereka enggak ada yang bawa senjata," tutur Kirun seperti dilansir Tribun Jakarta.
Kirun mengatakan, massa awalnya mengejar mobil yang dikendarai HM dengan sepeda motor.
Setelah berhasil menghentikan laju mobil yang dikendarai HM, mereka lalu memecahkan kaca mobil dengan balok kayu dan batu.
Lalu mereka pun langsung memukuli HM dengan membabi buta.
"Saya lihat di mobil ada gendongan bayi dan tongkat buat jalan. Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling. Tapi mereka tetap saja teriak maling-maling," katanya.
HM yang sudah lansia pun tak bisa berbuat banyak saat dikeroyok oleh para pelaku.
"Gimana mau melawan, korbannya itu saja kakek. Badannya sudah kurus, rambut sudah beruban," kata Kirun sepertin dilansir Kompas.com.