Info Gempa
Info Gempa Hari Ini, Lombok Diguncang Gempa Subuh-subuh, Warganet Teringat Bencana Gempa 2018
Warganet di Twitter dihebohkan dengan Info Gempa di Lombok. Beberapa akun twitter langsung memposting gempa tersebut salah satunya adalah @LastQuake
TRIBUNJATENG.COM, LOMBOK - Warganet di Twitter dihebohkan dengan Info Gempa di Lombok.
Beberapa akun twitter langsung memposting gempa tersebut salah satunya adalah @LastQuake
Akun dengan 205,7 ribu pengikut itu memposting gempa terasa di sekitar Lombok Nusa Tenggara Barat sekitar pukul 04.00 WIB.
Mereka juga menyebut gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,7.
Warga Teringat Memori Lampau
Sementara itu beberapa netizen juga membagikan kicauan yang merasakan getaran gempa.
Beberapa dari mereka teringat bencana gempa tahun 2018.
"Selalu gemeteran klo habis gempa.. masih trauma semenjak 2018 gempa yang besar selalu dateng hari minggu.. pas itu w lagi nonton drakor di teras.. pas udh selesai banyak bgt tiang listrik patah," ucap akun @Jxvaul
Gempa Lombok 2018
Tepatnya 5 Agustus 2018, terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,0 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diberitakan Harian Kompas, 6 Agustus 2018, gempa mengguncang Lombok pada pukul 19.46.35 Wita.
Setelah gempa utama terjadi, ada 21 gempa susulan dengan intensitas lebih kecil.
Getaran gempa itu terasa hingga di Bali, Flores, bahkan di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Saat bersamaan juga terjadi gempa di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, dan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa di Lombok itu mengagetkan warga.
Di Kota Mataram, warga panik dan lari berhamburan ke luar rumah.
Dinding tembok dan kaca jendela pada beberapa bangunan roboh.
”Saat berdiri, tiba-tiba terasa oleng. Baru kali ini saya merasakan goyangan gempa yang besar seperti ini,” kata Anastacia Nariswari, warga Kota Mataram.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, gempa yang mengguncang Lombok Timur itu merupakan gempa utama atau main shock dari rangkaian gempa yang terjadi sebelumnya di Lombok pada 29 Juli 2018.
Gempa itu juga termasuk dangkal, yang terjadi akibat patahan naik Flores.
”Gempa dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Episenternya hampir sama dengan gempa yang terjadi pada 29 Juli lalu di Lombok,” kata Dwikorita di Jakarta.
Gempa di Lombok Timur itu merupakan gempa tektonik dengan episenter pada 8,30 derajat Lintang Selatan dan 116,48 derajat Bujur Timur, yaitu di lereng utara timur laut Gunung Rinjani atau sekitar 18 kilometer arah barat Lombok Timur, di kedalaman 15 kilometer.
Akibat gempa itu, di jalan raya, sejumlah kendaraan hampir bertabrakan karena mobil dan sepeda motor yang dikendarai tiba-tiba oleng. Kecepatan pun mendadak melambat seperti ada ban yang bocor.
Sejumlah bangunan, dindingnya roboh. Selain itu, listrik di beberapa wilayah padam.
Warga setempat hingga Minggu tengah malam belum berani masuk ke rumah masing-masing.
Banyak yang berlindung di halaman rumah atau lapangan dengan menggelar tikar.
Tenda-tenda darurat pun dibangun di sejumlah tempat yang aman.
Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mudrik R Daryono, menjelaskan sumber gempa yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam berada di segmen yang bersebelahan dengan segmen Lombok yang mengalami gempa berkekuatan M 6,4 pada 29 Juli 2018.
Diberitakan Kompas.com, 24 Agustus 2018, gempa beruntun yang melanda Lombok selama 3 pekan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan puluhan ribu warga mengungsi.
Menurut data Penanganan Darurat Bencana gempa Lombok per 23 Agustus 2018, gempa bumi mengakibatkan 555 korban meninggal dunia dan 390.529 jiwa penduduk mengungsi.
Kabupaten Lombok Utara merupakan lokasi terdampak paling parah akibat gempa bumi.
Di Lombok Utara, sebanyak 466 korban meninggal dunia, 829 korban luka-luka, 134.236 jiwa mengungsi, dan 23.098 rumah rusak akibat gempa.
Korban meninggal lainnya di Kota Mataram sebanyak 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Barat 40 orang, KSB 2 orang, dan Sumbawa 5 korban.
Gempa juga mengakibatkan rumah dan fasilitas umum rusak.
Pendataan terakhir menunjukkan sebanyak 80.588 rumah rusak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat ada 280 gempa susulan mengguncang Lombok, 16 di antaranya dirasakan.