Imlek 2022
Kopi Semawis Gelar Slametan di Klenteng Tay Kak Sie, Harjanto Ingin Semarang Kota Terbaik Toleransi
Acara doa bersama, selamatan dan ketuk pintu menghadirkan beberapa pemuka agama. Kolaborasi budaya Jawa dan Tionghoa tergambar dalam sajian berbagai
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Pada momen tersebut, Harjanto sengaja mengadakan acara yang menggabungkan dua budaya bahwa ia ingin budaya Tionghoa yang ada di Kota Semarang bisa beradaptasi dengan budaya Jawa.
Selain itu, Harjanto juga berharap Semarang bisa menjadi Kota Toleransi Beragama dan Berbudaya Nomor 1 di Indonesia.
Hormati tradisi
Pada kesempatan yang sama, Camat Semarang Utara Aniceto Magno Da Silva menyampaikan Pasar Imlek Semawis tahun ini tidak diadakan karena kondisi yang belum memungkinkan.
Meski antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk gelaran tersebut namun tetap belum diadakan demi jaga kesehatan.
Ia berharap tahun depan acara bisa dilaksanakan seperti yang diinginkan masyarakat.
"Semoga tahun depan bisa terlaksana dengan ramai, guyub, dan perekonomian bisa meningkat dengan baik," kata pria yang akrab disapa Amoy.
Adapun adanya upacara pergantian patung shio mendapat lampu hijau dari pihaknya sebagai bagian dari menghormati tradisi leluhur.
Terkait permintaan pengecetan Gapura di Gang Gambiran untuk dicat ulang, pihaknya akan koordinasikan dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
"Akan saya koordinasikan dengan Disperkim supaya saat acara (gapura) sudah bagus," tutupnya. (Amanda Rizqyana)
Baca juga: Pedagang Bakso Muara Enim Girang Dapat Amplop dari Jokowi
Baca juga: Tak Punya Uang Tapi Ingin Donnarumma dari PSG, Barcelona Korbankan Pemain Berjasa untuk Dibarter
Baca juga: Persib Bandung Jamin Robert Alberts Tak Dipecat
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sumedang, Truk Meloncat Seruduk Empat Kendaraan dari Lawan Arah