Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Satu Keluarga di Sragen yang Terkonfirmasi Covid-19 Ternyata Menolak Vaksinasi

Satu keluarga di Kecamatan Gemolong yang terkonfirmasi Covid-19 kemarin, ternyata belum pernah menerima suntikan vaksinasi Covid-19

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mahfira Putri
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati ketika memberi arahan pada Forum Konsultasi Rancangan Awal RKPD 2023 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (25/1/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Satu keluarga di Kecamatan Gemolong yang terkonfirmasi Covid-19 kemarin, ternyata belum pernah menerima suntikan vaksinasi Covid-19.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan satu keluarga tersebut termasuk masyarakat yang menolak vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut Bupati Yuni sampaikan ketiga memberi arahan pada Forum Konsultasi Rancangan Awal RKPD 2023 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (25/1/2022).

Untuk mengantisipasi satu keluarga tersebut tertular varian Delta maupun Omicron, Bupati menyampaikan telah mengirim hasil laboratorium ke Jakarta hari ini.

"Perlu saya sampaikan kondisi Sragen saat ini, setelah lama kasus hanya 1-3 kemarin ada sembilan orang positif Covid-19. Saat ini kita kirim hasil ke laboratorium Jakarta apakah varian Omicron atau Delta atau apapun."

"Setelah ditelusuri, satu keluarga tujuh orang asal Gemolong ternyata mereka belum di vaksin. Mereka termasuk warga yang menolak vaksinasi Covid-19," terang Bupati Yuni.

Yuni mengaku hal ini menjadi perhatian semuanya terlebih dirinya. Dirinya menyayangkan masyarakat masih ada yang menolak vaksinasi.

Meski tidak bisa dikatakan wajib, Yuni mengatakan vaksinasi saat ini penting dan perlu. Selain melindungi diri, vaksinasi juga bisa melindungi masyarakat sekitar.

Diberitakan Tribunjateng.com sebelumnya, satu keluarga asal Kecamatan Gemolong ini terkonfirmasi Covid-19 Senin kemarin.

Mereka saat ini masih menjalani karantina mandiri di rumah.

Bupati menyampaikan hari ini satu keluarga tersebut akan dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

"Tadi malam saya minta Dinas Kesehatan untuk mengangkut satu keluarga itu ke Technopark. Kalau tidak mau nanti saya minta Kapolres yang turun tangan," kata Yuni.

Yuni melanjutkan, masyarakat harus tetap waspada Covid-19. Satu pekan terakhir, terjadi transmisi lokal dimana omicron diprediksi puncaknya terjadi Maret-April.

"Kami tentu berupaya Omicron tidak masuk Sragen, semoga hasil lab yang kita kirim ke Jakarta tidak Omicron. Masyarakat tetap waspada," tandasnya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved