Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Dua Satriwati di Banyumas Ngaku Diculik saat Beli Jajan, Ternyata Bohong, Terungkap Motifnya

Dua santriwati pondok pesantren (ponpes) di Banyumas mengaku menjadi korban penculikan. Kedua santriwati itu adalah H (14) dan R (14)

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati 
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Berry saat ditemui Tribunbanyumas.com, 24 April 2021. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Dua santriwati pondok pesantren (ponpes) di Banyumas mengaku menjadi korban penculikan.

Kedua santriwati itu adalah H (14) dan R (14).

Diketahui keduanya mulai mondok sejak 1 Juli 2021.

Keduanya mengaku menjadi korban penculikan sekaligus pemerkosaan yang kemudian dibuang di wilayah Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Penampakan Hyundai Creta SUV Mesin 1.500 Cc, Baru Saja Diluncurkan

Baca juga: Inilah Sosok dr Mohiuddin Dokter Islam Dibalik Suksesnya Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Santri H dan R mengaku menjadi korban penculikan saat sedang membeli jajan di belakang pondok pesantren.

Pondok pesantren mereka berada di wilayah Kecamatan Kebasen. 

Karena sudah tersiar cukup luas di masyarakat banyak sekali informasi simpang siur yang mengatakan keduanya juga diperkosa. 

Oleh karena itu orangtua dari santriwati melaporkan aduan itu ke Polsek Wangon.

"Kedua orang tua korban sempat mengadukan ke Polsek Wangon mengenai kasus penculikan tersebut.

Untuk mendalami pengakuan dari kedua santriwati tersebut, Kanit Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPA) melaksanakan konseling kepada kedua santriwati," ujar Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu didampingi Kasat Reskrim Kompol Berry, Rabu (26/1/2022). 

Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Banyumas, Ipda Metri Zul Utami, memperjelas bahwa ternyata kedua santriwati mengarang cerita bohong.

Mereka akhirnya mengakui hanya kabur karena tak betah di pesantren. 

"Dapat dipastikan, kabar penculikan dan pemerkosaan dua orang santriwati merupakan perkataan bohong," ujar Metri. 

Mereka akhirnya mengakui hanya kabur karena tak betah di pesantren. 

Motif cerita bohong itu, karena keduanya tidak betah berada di ponpes. 

Padahal, keduanya telah mulai mondok sejak 1 Juli 2021 silam. 

Keduanya berhasil kabur melalui pintu belakang ponpes pada Kamis (20/1/2022). 

"Sudah dapat dipastikan bahwa mereka hanya mengarang cerita, motifnya tidak betah di ponpes," katanya. 

Polres Banyumas menyerahkan permasalahan kedua santriwati kepada pihak keluarga, menimbang mereka masih di bawah umur. (Tribunbanyumas/jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved