Berita Viral
Inilah Sosok dr Mohiuddin Dokter Islam Dibalik Suksesnya Transplantasi Jantung Babi ke Manusia
Transplantasi jantung babi ke manusia baru-baru ini menjadi terobosan di bidang ilmu kedokteran.
TRIBUNJATENG.COM, AMERIKA - Transplantasi jantung babi ke manusia baru-baru ini menjadi terobosan di bidang ilmu kedokteran.
Seorang pria bernama David Bennett dari Maryland, Amerika Serikat menjadi pasien pertama yang menjalani transplantasi jantung babi modifikasi.
Tim dokter dari University of Maryland Medicine yang melakukan tindakan operasi terhadap Bennett mengatakan prosedur itu berjalan lancar, dan menganggap hal ini sebagai babak baru dari transplantasi organ babi ke manusia.
Baca juga: David Jalani Operasi Transplantasi Jantung dari Babi, Ini Pilihan Terakhirku untuk Bisa Hidup
Baca juga: Tingkatkan Resiko Serangan Jantung hingga Stroke, Ini Tanda Kolesterol Tinggi, Sering Tidak Disadari
Baca juga: PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Aliran Listrik Terdampak Cuaca Ekstrem di Randudongkal
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun telah memberikan izin darurat untuk tindakan operasi transplantasi jantung babi pada 31 Desember 2021 lalu.

Kondisi pria berusia 57 tahun itu pun saat ini sudah mulai membaik pasca menerima jantung babi.
Meski demikian, prosedur transplantasi jantung babi banyak menuai pro dan kontra.
Pendapat yang melarang banyak datang dari umat muslim karena pandangan agama.
Meski demikian, ternyata salah satu dokter yang berperan besar dalam terobosan transplantasi ini merupakan dokter muslim bernama dr. Muhammad Mohiuddin.
Ia merupakan seorang dokter asal Pakistan yang kini tengah mengabdi di University of Maryland Medical.
Secara pribadi ia mengaku terharu dengan apa yang sudah dialami David Benett pria penerima transplantasi jantung babi pertama.
"Dia bilang terima kasih kepada saya. Saya merasa sangat terharu mendengar kata-kata itu darinya," tuturnya, dikutip dari voaindonesia pada Selasa (25/1/2022).
Ia tidak begitu menghiraukan soal pro dan kontra dengan ajaran agama.
Ia meyakini dalam agama yang dipeluk tidak akan ada larangan soal transplantasi ini.
"Dalam ajaran agama, tak ada perbuatan yang lebih mulia dibandingkan menyelamatkan hidup seseorang," tutur dr. Mohiuddin.
Bagi dr Mohiuddin sendiri, transplantasi jantung babi ke manusia ini juga amat menolong dan berguna.
Sebab dengan begitu, orang-orang yang membutuhkan transplantasi namun tak bisa karena kualifikasi yang kurang, tetap bisa hidup dengan bantuan ini.