Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Mengenal Tek Hay Cin Jin, Dewa Kelenteng Tegal dan Tokoh Perlawan Etnis Tionghoa Terhadap VOC

Tek Hay Cin Jin, memiliki nama asli Kwee Lak Kwa. Dia juga menjadi dewa utama Kelenteng Tek Hay Bio di Pecinan, Semarang

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Fajar Bahruddin Achmad
Masyarakat keturunan Tionghoa melakukan upacara pemindahan patung dewa Tek Hay Cin Jin (ukuran kecil) dari singgasana ke altar tengah Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, pada Imlek 2021. 

Bunyinya hampir sama, bahwa Tek Hay Cin Jin mencapai moksa di Tegal

"Bunyinya hampir sama, hanya yang di Semarang tertulisnya bahwa mencapai moksa di Tegal. Kalau yang di kelenteng Tegal, bunyinya di sini," ungkapnya. 

Chen Li mengatakan, Tek Hay Cin Jin adalah gelar dewa untuk tokoh bernama Kwee Lak Kwa.

Dalam Taoisme 'Cin Jin' artinya orang yang meraih kesucian atau dapat disebut manusia sejati. 

'Tek' artinya tempat yang memiliki banyak air, seperti rawa-rawa.

Kemudian 'Hay' artinya lautan. 

"Hay itu lautan. Untuk mengenang beliau datang ke Kota Tegal itu melalui perairan," jelasnya. 

Tokoh Perlawanan VOC

Chen Li mengatakan, Tek Hay Cin Jin merupakan tokoh asli dari Tiongkok. 

Dia merupakan tokoh pahlawan dari etnis Tionghoa yang melawan VOC. 

Karena saat itu, pernah terjadi pembantaian masyarakat Tionghoa di Batavia pada 1740.

Pembantaian yang menewaskan 10 ribu orang tersebut dikenal dengan nama Tragedi Geger Pacinan. 

Sampai-sampai muncul istilah 'Angke' yang berasal dari bahasa Hokkien. 

Artinya 'Ang' itu merah dan 'Ke' itu sungai, jadi sungai merah. 

"Beliau tokoh perlawan orang Tionghoa di Batavia saat terjadi pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh VOC," ungkapnya.  

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved