Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Menerapkan Tutor Sebaya dalam Mendalami Administrasi Transaksi

Semua jenjang pendidikan menitikberatkan proses pembelajaran sebagai pondasi penyesuaian dan pengembangan mutu sekolah termasuk jenjang SMK.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Siti Khalimah SPd MSi, SMKN 1 Pemalang 

Oleh: Siti Khalimah SPd MSi, SMKN 1 Pemalang

PROSES pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Semua jenjang pendidikan menitikberatkan proses pembelajaran sebagai pondasi penyesuaian dan pengembangan mutu sekolah termasuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pada beberapa mata pelajaran di SMK termasuk pelajaran Perencanaan Bisnis Kelas 10 Bisnis dan Pemasaran sebagian besar materinya berisi mimpi dan angan-angan. Oleh karena itu, biasanya model yang digunakan oleh guru adalah model ceramah. Guru dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran ini menularkan pengetahuan dan informasi dengan menggunakan lisan.

Dari hal ini dapat dilihat bahwa keaktifan siswa kurang berperan, sehingga untuk berfikir kreatif pun siswa mengalami hambatan seperti yang terjadi di SMKN 1 Pemalang Kabupaten Pemalang. Metode ceramah ini sangat menimbulkan rasa bosan pada siswa.Model seperti ini dirasa kurang efektif dan berakibat hasil belajar siswa menjadi rendah. 

Model-model tersebut hanya terpusat pada guru atau Teacher Oriented bahkan mengesampingkan peran siswa (Student Oriented).  Oleh karena itu, proses pembelajaran perlu adanya model pembelajaran lebih efektif dan mampu menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa.  

Salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah model pembelajaran tutor sebaya. Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan. Suherman (2003:276) menjelaskan bahwa Tutor Sebaya adalah sebuah proses dimana siswa yang mengalami kesulitan belajar diberi bantuan oleh teman-teman mereka sekelas yang mempunyai umur sebaya.

Penerapan tutor sebaya ditentukan dan dipilih siswa yang akan menjadi tutor memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas, mampu menjalin kerjasama dengan sesama teman, memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik, memliki sikap toleransi, tenggang rasa, dan ramah dengan sesama.

Selain itu, seorang siswa yang menjadi kandidat menduduki kriteria sebagai tutor harus memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya menjadi yang terbaik dan bersikap rendah hati, pemberani, dan tanggung jawab, suka membantu temannya yang mengalami kesulitan. Penerapan model pembelajaran tutor sebaya pada SMK Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran kelas 10 materi tentang pengelolaan administrasi transaksi sangat tepat sekali.

Proses pembelajaran dimulai dengan siswa dikelompokkan menjadi 4-6 siswa. Siswa-siswa yang bertindak sebagai tutor sebaya dipilih sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh guru. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi.

Setiap kelompok dipandu oleh siswa yang telah terpilih sebagai tutor sebaya yang telah mendapatkan petunjuk, materi, dan bimbingan dari guru, mulai mengajarkan materi ke anggota kelompok masing-masing dan membantu anggotanya mengerjakan soal diskusi kelompok yang telah diberikan oleh guru. Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan bimbingan kepada anggotanya, mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung aktif dan dinamis, menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing, mengatur diskusi bersama anggota kelompok, melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing. Masing-masing kelompok kemudian melakukan pembahasan soal diskusi sebagai tugas kelompok.

Setiap anggota kelompok mencocokkan hasil jawaban soal diskusi yang telah dikerjakan dengan bantuan tutor secara aktif mengeluarkan pendapat saat pembahasan. Guru melaksanakan evaluasi belajar secara individu setiap akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, serta sebagai umpan balik bagi guru. Saat evaluasi berlangsung, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerjasama. Penggunaan model pembelajaran tutor sebaya ini ternyata dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam berkomunikasi juga memberi solusi kepada siswa dalam memahami suatu konsep mata pelajaran dan hasil belajar dapat meningkat secara maksimal. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved