Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona

Kasus Harian Covid-19 Tembus Rekor Baru, Lewati Puncak Varian Delta

Penambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta pecah rekor baru, melewati capaian tertinggi varian Delta tahun lalu.

Editor: rival al manaf
Polda Jateng
Ratusan anggota Polda Jateng diswabantisipasi penyebaran covid-19 varian Omicron. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Penambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta pecah rekor baru, melewati capaian tertinggi varian Delta tahun lalu.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pada 6 Februari 2022 kemarin, tercatat ada penambahan 15.825 kasus baru di Jakarta.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan puncak kasus varian Delta pada Juli 2021 kemarin sebanyak 14.619 kasus per hari.

Baca juga: Inilah Lokasi Mesum Sesama Jenis di Banjarnegara, Sepi dan Jauh dari Pemukiman

Baca juga: Guru SD Tewas Ditikam Mantan Suami di Sekolah, Sebelumnya Sempat Cekcok soal Pernikahan Anak

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Level 3 di Jawa Tengah Ada 1 Kabupaten

Diketahui dalam beberapa hari terakhir, DKI selalui di peringkat pertama sebagai penyumbang kasus aktif terbanyak.

"Jadi, kemarin angka kasus Covid harian sudah melampaui puncak kasus harian di bulan Juli. Ini artinya penularan sangat cepat," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).

Walau demikian, orang nomor satu di DKI ini meminta warganya tidak panik meski mayoritas pasien Covid-19 saat ini tanpa gejala atau bergejala ringan.

Sebagai informasi, tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 terus meningkat.

Terkini, BOR tersebut berada di kisaran 62 persen.

Dari jumlah itu, hanya 12 persen pasien Covid-19 yang menunjukan gejala berat dan sedang.

Bahkan, 48 persen di antaranya seharusnya bisa menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Artinya memang penularannya tinggi, tapi tingkat keparahannya itu tidak tinggi," kata Anies.

DKI Jakarta PPKM Level 3

Imbas tren peningkatan ini, status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pandemi Covid-19 di DKI Jakarta naik dari level 2 ke level 3.

Pengumuman soal kenaikan level PPKM di DKI Jakarta ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain Jakarta, wilayah penyangga ibu kota, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga naik level 3.

Begitu juga dengan Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bandung Raya.

"Berdasarkan level asesmen, aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya akan ke level 3," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang digelar secara daring pada Senin (7/2/2022).

"Bukan karena tingginya kasus, tapi karena rendahnya tracing," lanjutnya.

Adapun untuk Bali, Luhut mengungkapkan, pergeseran menuju PPKM level 3 karena kondisi rawat inap di rumah sakit yang meningkat.

Luhut menuturkan, keterangan lengkap memgenai level PPKM akan diatur dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang akan terbit hari ini.

"Kebijakan dalam pelaksanaan PPKM tetap sesuai asesmen seperti minggu lalu dengan memberi bobot lebih besar terhadap rawat inap RS," tambah Luhut.

Update Covid-19 di Indonesia hingga Senin, 7 Februari 2022, tercatat tambahan 26.121 kasus baru, pasien sembuh 8.577 orang dan pasien Covid-19 meninggal 82 orang.

Dari data itu, wilayah DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus Covid-19 dan pasien Covid-19 meninggal terbanyak.

Laman resmi pemerintah covid19.go.id, Senin (7/2/2022) sore melansir, adanya tambahan 26.121 kasus baru.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.542.601 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.

Kabar baiknya, ada sejumlah 8.577 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.191.604 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.172.458 jiwa.

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia bertambah sebanyak 82 pasien.

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 144. 636 orang dari yang sebelumnya sebanyak 144.497 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.

Dilaporkan, ada 12.682 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta dalam sehari terakhir, sehingga total kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 993.652.

Pada Minggu (6/2/2022) kemarin, kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta menjadi tertinggi yakni sebanyak 15.825.

Lalu, tambahan pasien Covid-19 sembuh pada hari ini ada sebanyak 4.581 orang sehingga total pasien sembuh sebanyak 903.788 orang.

Baca juga: Didoakan Gantikan Anies, Airin: Terima Kasih, Tapi Jadi Gubernur DKI Jakarta Tidak Mudah 

Penambahan kasus kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta hari ini meningkat tajam menjadi 38 orang dalam sehari terakhir dan menjadi penyumbang kasus kematian tertinggi di Indonesia.

Kemarin, pasien Covid-19 meninggal dunia ada 32 orang.

Dengan tambahan 38 orang pada hari ini, maka total ada 13.832 pasien Covid-19 meninggal dunia di Jakarta.

Selanjutnya, wilayah dengan tambahan kasus baru Covid-19, pasien sembuh dan pasien meninggal tertinggi ditempati Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kasus Covid-19 Melonjak, Gubernur Anies Siap Tambahkan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku siap menambahkan fasilitas kesehatan (Faskes) di Ibu Kota, seiring dengan melonjaknya jumlah kasus Covid-19 beberapa pekan ini.

Namun demikian, penambahan tersebut dilakukan bertahap agar masyarakat dengan penyakit lain juga dapat tertangani.

"Tentu kita semua bersiap tetapi melakukan peningkatannya juga bertahap supaya warga yang membutuhkan untuk penyakit-penyakit lain tetap bisa tertangani. Karena kita ingin agar yang benar-benar di rumah sakit adalah pelayanan yang sedang serius dan berat," ucap Anies usai menggelar rapat internal bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/2/2022).

Anies meminta masyarakat apabila terpapar Covid-19 dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, tak perlu langsung masuk ke rumah sakit.

"Kalau yang ringan semua masuk rumah sakit maka nggak akan cukup rumah sakit. Karena itulah yang ringan apalagi tanpa gejala jangan ke rumah sakit," tambahnya.

Dirinya juga menegaskan agar masyarakat tak perlu panik apabila terpapar Covid-19.

Menurutnya, masyarakat bisa langsung isolasi mandiri dan datang ke faskes jika memiliki gejala yang ringan.

"Nah, tidak panik artinya bila terpapar positif maka lihat gejalanya, kalau perlu datangi fasilitas kesehatan bila gejalanya ringan atau tanpa gejala sekalipun maka lakukan isolasi mandiri di rumah. Jika tidak ada tempat maka hubungi gugus tugas di RW untuk dapat tempat isolasi terpadu," jelas Anies.

Anies juga menyebut bahkan angka keterisian rumah sakit di Jakarta saat ini mencapai 60 persen itu, terdiri dari 48 persen dengan pasien gejala ringan dan 12 persen dengan gejala sedang atau berat.

"Angka keterisian rumah sakit di Jakarta ini 60 persen. Tapi dari 60 persen itu sesungguhnya yang (gejala) berat dan sedang itu jumlahnya 12 persen. Jadi yang 48 persen itu sesungguhnya tidak harus berada di rumah sakit. Hanya 12 persen ini yang sedang dan berat. Artinya memang penularannya tinggi tapi tingkat keparahannya itu tidak tinggi," tutup Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2021). 2 (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Ledakan Covid-19, Pemkot Jakpus Siapkan Rumah Dinas Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Pemkot Jakarta Pusat menyiapkan sejumlah rumah dinas para pegawainya yang tidak terpakai untuk dijadikan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ledakan Covid-19 varian Omicron.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pihaknya sudah siap apabila Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan aturan teknis terkait PPKM Level 3.

Dengan begitu posko-posko tingkat RW dan Kelurahan akan diaktifkan kembali.

Diharapkan RT dan RW berperan aktif dalam mendata warganya yang terpapar Covid-19, agar segera dilaporkan.

Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga menyediakan tempat Isoter.

"Sekarang masalahnya ada Isoter yang kami siapkan apakah di rumah dinas enggak kepakai, di GOR, kan yang isoter dulu-dulu belum terpakai masih ada, belum sempat dipakai nanti akan kami siapkan," ujar Irwandi dihubungi Senin (7/2/2022).

Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga akan menggencarkan razia protokol kesehatan (Prokes) oleh Satpol PP.

Pemkot Jakarta Pusat juga sudah memetakan wilayah-wilayah yang rawan kerumunan seperti pusat-pusat PKL, pasar, dan Mal.

Namun, Pemkot masih menunggu aturan teknis dari Pemprov DKI Jakarta. Apakah aturan PPKM Level 3 masih sama dengan aturan PPKM Level 3 pada Juli Agustus 2021 lalu.

"Iya apa masih mengacu ke lama atau yang baru, karena ekonomi kan harus terus berjalan jangan sampai ekonomi sudah jalan nanti di cut lagi, susah lagi," tuturnya.

BOR di DKI Capai 60 Persen, Anies: Seharusnya 48 Persen Pasien Covid-19 Tidak Dirawat di RS

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta sudah mencapai 60 persen.

Dari 5.818 tempat tidur yang disiapkan di 140 rumah sakit rujukan, kini sudah terpakai 3.631.

Baca juga: Pemerintah Didesak Perketat Protokol Kesehatan

Baca juga: Mas Gili Pria Asal Sragen Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban di Palu

Baca juga: Polisi Penangkap Jambret Grogi Terima Penghargaan, Kapolda Riau Seka Keringatnya yang Bercucuran

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, mayoritas pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini hanya mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.

"Sesungguhnya yang (gejala) berat dan sedang itu jumlahnya 12 persen. Jadi, yang 48 persen itu sesungguhnya tidak harus berada di rumah sakit," ucapnya di Balai Kota, Senin (7/2/2022).

"Jadi yang 48 persen itu tidak harus berada di rumah sakit," tambahnya menjelaskan.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak panik saat terkonfirmasi positif Covid-19.

Bila tak bergejala atau hanya mengalami gejala ringan, ia memintanya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kalau yang ringan semua masuk rumah sakit, maka ga akan cukup rumah sakitnya. Karena itu, yang ringan, apalagi tanpa gejala jangan ke rumah sakit," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Covid-19 di DKI Lewati Puncak Varian Delta, Kasus Kematian Meningkat, Anies Ungkap Kondisi Faskes, 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved