Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lawan Covid19

Pemerintah Didesak Perketat Protokol Kesehatan

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat tajam seiring merebaknya varian baru Omicron dalam sebulan terakhir.

Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat tajam seiring merebaknya varian baru Omicron dalam sebulan terakhir.

Sayangnya, rasa kewaspadaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat tidak ikut meningkat. 


Tingkat keparahan situasi dinilai hanya dari peningkatan jumlah kematian yang besar dan signifikan, sehingga kewaspadaan pun menurun.

Baca juga: Bagaimana Respon Pemkab Blora? Presiden Jokowi Minta Dua Langkah Penting Hadapi Badai Omicron


Apalagi banyak pihak yang hanya membandingkan jumlah kematian akibat Covid-19 saat ini dengan periode merebaknya varian delta pada pertengahan tahun 2021 lalu.

Peningkatan jumlah kasus baru paling banyak terjadi di DKI Jakarta yaitu 10.319 kasus dan Jawa Barat 7.308 kasus.

Kedua provinsi ini mewakili 65 persen kasus baru di Indonesia per 3 Februari 2022.

Apabila dilihat secara tren, selama 14 hari terakhir kasus di DKI Jakarta melonjak hingga 6 kali lipat, sementara Jawa Barat sebesar 13 kali lipat. Selain itu, angka positivity rate di DKI Jakarta meningkat hingga 32 persen selama 30 hari terakhir.

Hal ini tentu tidak mengherankan. Mengingat kedua provinsi tersebut memang provinsi dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan mobilitas penduduk yang tinggi. 

 
Namun, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron cukup berbeda dengan varian Delta.

Kedua varian Covid-19 ini tetap mempunyai risiko yang sama dan tetap mengancam nyawa manusia.

Bahkan, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat daripada varian Delta. Berdasarkan grafik rerata 7 harian angka kasus baru Covid-19, gelombang Covid-19 varian Omicron melesat lebih cepat daripada varian Delta selama 30 hari pertama. 

Jumlah kasus baru Covid-19 pada hari pertama gelombang Omicron yaitu 5 Januari 2022 sebesar 404 kasus, kemudian dalam waktu 30 hari menjadi 27.197 kasus atau meningkat sebesar 67 kali lipat. 

Sedangkan gelombang Delta menunjukkan peningkatan jumlah kasus baru selama 30 hari hanya 2 kali lipat. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa laju penularan Omicron terpantau 33 kali jauh lebih cepat dari Delta.

Tidak hanya kasus baru harian yang mengalami peningkatan, tren kasus kematian kian merangkak naik selama 14 hari terakhir. Jumlah kematian positif Covid-19 selama periode 5 Januari 2022 – 3 Februari 2022 pun telah mencapai 306 jiwa. 

Fakta tersebut merupakan sinyal bahaya sekaligus siaga bagi kita agar tetap mematuhi protokol kesehatan, mempercepat progres vaksinasi, dan memperketat mobilisasi kembali. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved