Penanganan Corona
Status Kota Tegal Naik Jadi PPKM Level 3, Ini Faktor Penyebabnya
Kota Tegal pekan ini menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang berstatus PPKM Level 3.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Kota Tegal pekan ini menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang berstatus PPKM Level 3.
Padahal pada minggu sebelumnya, Kota Tegal masih berstatus PPKM Level 1.
Rupanya, ada tiga faktor yang menyebabkan Kota Tegal berstatus PPKM Level 3.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, ada delapan indikator dalam evaluasi tingkatan PPKM.
Baca juga: Kota Tegal Satu-satunya Daerah yang Berstatus PPKM Level 3 di Jawa Tengah
Baca juga: Awas Fenomena Cuaca Ekstrem di Tegal Raya - Bulan Ini Disebut BMKG Sebagai Puncak Penghujan
Baca juga: Identitas Lansia Penumpang Bus Meninggal di Tegal, dari Bekasi Sudah Tidur: Warga Debong Tengah
Tiga di antaranya yang membuat Kota Tegal berstatus PPKM Level 3.
Pertama, karena peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia mengatakan, dalam satu minggu terakhir peningkatan kasus Covid-19 di Kota Tegal meningkat secara drastis.
Data terbaru tercatat ada 155 pasien Covid-19.
"Untuk minggu ini Kota Tegal mengalami peningkatan yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Prima kepada tribunjateng.com, Selasa (8/2/2022).
Prima mengatakan, faktor kedua karena meningkatnya pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit.
Saat ini tercatat ada sebanyak 23 pasien yang sedang rawat inap.
Sisanya sebanyak 132 menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Pasien yang rawat inap di rumah sakit mengalami peningkatan. Kalau peringkat sebelumnya 0,8 persen di tingkat satu, saat ini 11,59 persen di tingkat tiga," ungkapnya.
Faktor ketiga, lanjut Prima, adalah tingkat testing yang terkategori sedang.
Ia mengatakan, angka testing tersebut juga dipengaruhi dari banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19.
Jika pasien Covid-19 tinggi, maka jumlah sasaran testing pun terus bertambah.
Sementara untuk indikator lainnya dinyatakan aman, seperti angka kematian, tracing, treatment, vaksinasi total, dan vaksinasi lansia.
"Karena positivity rate-nya meningkat, maka sasaran testing juga harus ditingkatkan. Kalau untuk tracing dan treatment kita memadai," jelasnya.
Baca juga: Kekejaman VRM Perkosa dan Bunuh Mantan Pacar Dibongkar Ayah Tiri Tanpa Sengaja, Ini Kronologinya
Baca juga: Jadwal Bola Liga Inggris, Burnley Vs Manchester United, Tottenham Vs Soton, Liverpool Vs Leicester
Baca juga: Pertama di Indonesia, BRI Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah di Metaverse!
Prima menilai, tingginya kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang melupakan protokol kesehatan.
Masyarakat sudah tidak disiplin dan menerapkan secara ketat.
Selain itu, banyak terjadi kerumunan di tempat-tempat publik.
"Pakai masker itu harus. Kedua cuci tangan sesering mungkin. Ketiga jara jarak. Nah jaga jarak ini yang memang agak sulit," jelasnya. (fba)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :