Berita Demak
Gus Muhaimin Blusukan Pasar di Demak Dicurhati Emak-emak, Didukung Nyapres 2024
Gus Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin blusukan ke sebuah pasar di Kabupaten Demak, Selasa (8/2/2022).
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Gus Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin blusukan ke sebuah pasar di Kabupaten Demak, Selasa (8/2/2022).
Kedatangannya di Pasar Bintoro tersebut tampak membuat heboh para pedagang di sana.
Ketika pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Kokesra tersebut berjalan-jalan melewati sejumlah kios, ia dihadang oleh puluhan pedagang yang sebagian besar wanita.
Sebagian pedagang menyampaikan salah satu persoalan yang saat ini sedang ramai, yaitu soal harga minyak goreng yang tinggi dan langkanya kemasan bersubsidi.
“Harganya (minyak goreng) belum stabil. Saya dan pedagang lain malah kehilangan pembeli.
Minyak kemasan sedang mahal, minyak curah ya mahal, sama aja," kata seorang pedagang sembako yang meminta namanya disimpan.
Cak Imin pun kemudian tampak berdiskusi dengan puluhan pedagang di sana.
Menurutnya Cak Imin, dirinya diyakini oleh pedagang pasar untuk dapat memperjuangkan aspirasi mereka.
Bahkan, para pedagang itu juga menginginkan Gus Muhaimin maju sebagai Calon Presiden 2024.
Dukungan itu terlontar dari seorang pedagang bernama Dewi.
“Ya kami inginnya ada pejabat yang bisa memperjuangkan nasib kami orang kecil ini.
Kalau bisa memperjuangkan nasib kami ya kami mendukung beliau sebagai Presiden 2024,” kata Dewi, seorang pedagang.
Cak Imin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan bahwa dirinya ingin pemerintah bisa menstabilkan harga salah satunya komoditas minyak goreng agar daya beli masyarakat terhadap minyak goreng bisa kembali normal.
“Pedagang pasar harus bisa merasakan kesejahteraan dan kebahagiaan. Itu hak mereka dan saya siap memperjuangkan aspirasi dan curhatan mereka,” kata Gus Muhaimin.
Sebagai informasi, setelah sebelumnya menetapkan harga minyak goreng pada angka Rp 14.000 per liter, Kementerian Perdagangan kembali menurunkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sejak Februari 2022 ini.
Minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana jadi sebesar Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium jadi sebesar Rp 14.000 per liter.
Meskipun demikian, berdasarkan fakta di lapangan, sejumlah pedagang masih kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga yang ditetapkan pemerintah tersebut.
Bahkan terdapat pedagang yang belum mendapatkan sama sekali minyak goreng itu.
Seorang pedagang, Arwani (40), mengaku masih mendapatkannya meskipun menurutnya junlahnya sedikit.
“Kalau yang kemasan Rp 14.000 masih dikasih tapi sepekan juga dapat satu karton (isi 12 kemasan), padahal biasanya saya ambil 50 karton.
Itu juga pembelinya kami batasi dan harus gantian karena ada yang sekarang beli, besok beli lagi kan perlu dipertanyakan kenapa beli terus,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Cak Imin, intervensi harga minyak goreng sangat membantu masyarakat.
Ia melihat peran pemerintah dibutuhkan saat ini untuk menyeimbangkan harga bahan pokok.
"Intervensi harga dalam enam bulan ini dilanjutkan saja. Misalnya dirasa sudah stabil ya sudah lepas lagi. Jika tidak stabil, kita dorong untuk lanjut untuk intervensi harga.
Karena itu, lanjutkan intervensi harga minyak dan gunakan kewenangan pemerintah agar membantu masyarakat tidak menjadi kesulitan karena harga yang tinggi," pungkas Gus Muhaimin. (*)