Berita Semarang
Menantu Samiyo Hampir Terseret Longsor, Sebelumnya Dengar Retakan Tembok, Langsung Pindah Tidur
Sebelum mengalami longsor, ruangan kamar tersebut sedang ditempati pasangan suami istri menantu dari Samiyo.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Setiap harinya mereka tidur di ruangan tersebut, dengan ukuran sekira 3x3 meter persegi.
Ketika berada di kamar, mereka mendengar suara retakan tembok kamarnya.
Retakan tembok muncul di sisi barat kamar.
"Mereka takut, lalu mengadu ke saya tembok retak."
"Saya cek, lalu suruh mereka jangan tidur di kamar itu."
"Benar saja malamnya longsor," ungkapnya.
Dia menyebut, ketika kejadian sedang tidak hujan.
Akan tetapi sebelumnya terjadi hujan deras sejak pagi hari.
Kondisi hujan deras dan rapuhnya bangunan menjadi pemicu kejadian tersebut.
Apalagi bangunan rumah tersebut dibangun dari 1984.
"Tanah sini sebenarnya keras atau padas bangkong, tetapi karena diguyur hujan terus dan bangunan pondasi sudah tua," paparnya.

Sementara itu, pemilik rumah Samiyo berkata, belum dapat berbuat banyak atas kejadian longsor yang menimpa rumahnya.
Pria itu bekerja mengabdi di Yayasan Bina Kasih Salatiga.
Ia sekarang hanya dapat menutupi bagian rumah yang longsor dengan terpal bantuan dari BPBD Kota Semarang.
"Ketika kejadian saya sedang tak di rumah, saya sedang kerja di Salatiga," katanya.