Guru Berkarya
Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan dengan Keteladanan Guru
Kompetensi Dasar di jenjang Sekolah Dasar mempelajari tentang lingkungan, ekosistem, serta kerusakannya akibat banyaknya pencemaran.
Oleh: Sri Wulan SPdSD, Guru SDN Bermi 03 Kabupaten Pati
SECARA umum, tujuan pembelajaran adalah meningkatkan nilai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Namun dalam implementasinya aspek kognitif atau ranah pengetahuan masih mendominasi pada tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan berbagai usaha telah dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelasnya.
Penggunaan metode yang beragam menjadi salah satu upaya untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Namun lagi-lagi guru masih terjebak dalam peningkatan pembelajaran dari aspek kognitif atau ranah pengetahuan saja. Ranah keterampilan dan ranah sikap seolah di nomor duakan (Anwar, 2016).
Kompetensi Dasar di jenjang Sekolah Dasar mempelajari tentang lingkungan, ekosistem, serta kerusakannya akibat banyaknya pencemaran. Hal ini menjadi kesempatan bagi guru untuk mengajak siswa mempelajarinya lebih dalam sehingga tingkat pemahaman tidak hanya secara teori tetapi juga dalam penerapannya.
Materi tentang lingkungan menjadi ajang yang tepat untuk mengajarkan, melatih dan membiasakan siswa agar mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan, meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya peduli lingkungan serta mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan. Integrasi pendidikan karakter peduli lingkungan pada pembelajaran harus ditanamkan sejak dini agar siswa dapat mengelola secara bijaksana sumber daya alam yang ada di sekitar, serta untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan generasi penerus yang akan datang.
Pendidikan karakter yang didalamnya termasuk karakter peduli lingkungan dapat diajarkan melalui pengintegrasian ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah dan keteladanan guru. Pengintegrasian pendidikan karakter peduli lingkungan dalam mata pelajaran dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini.
Pertama Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan sudah tercakup didalamnya. Kedua Memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang dikembangkan.
Ketiga Mencantumkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter peduli lingkungan pada silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Keempat Mencantumkan kegiatan peduli lingkungan dalam mata pelajaran muatan lokal sekolah. Kelima Mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, sehingga peserta didik dapat secara langsung mempraktikan nilai atau perilaku peduli lingkungan.
Keenam Menyelenggarakan lomba kebersihan lingkungan antar kelas pada even-even tertentu. Terakhir dengan pemberian penghargaan kepada sisiwa yang peduli lingkungan.
Selain dengan mengintegrasikan kedalam mata pelajaran. Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan yang dilakukan di SDN Bermi 03 adalah dengan keteladanan guru. Cara ini dianggap efektif untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan yang dipada siswa.
Pemberian keteladanan merupakan hal yang sangat penting karena siswa membutuhkan figur yang dijadikan role model untuk mencintai lingkungan. Adapun tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan selalu memantau kebersihan kelas sebelum memulai pembelajaran.
Guru tidak boleh bosan untuk mengingatkan siswa melakukan pembiasaan membersihkan lingkungan kelas termasuk diantaranya memberikan contoh untuk menempatkan sampah sesuai jenisnya yang meliputi sampah anorganik dan sampah organik, menggunakan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, mengajak siswa belajar mengamati lingkungan secara langsung. Melalui melakukan pengamatan langsung, maka pada proses ini siswa diajak mengenal lebih dekat dengan lingkungan, sehingga akan tumbuh rasa cinta terhadap lingkungan. (*)