Kecelakaan
Kenapa AKP Novandi dan Kader PSI Fatimah Tak Keluar dari Mobil yang Terbakar? Ini Jawaban Polisi
Polda Metro Jaya menduga, dua korban kecelakaan mobil di kawasan Senen, Jakarta Pusat, tak berusaha keluar dari kendaraan yang terbakar karena pingsan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kematian AKP Novandi dan Kader PSI Fatimah masih menyisakan beberapa pertanyaan.
Salah satunya kenapa keduanya tidak berusaha keluar mobil yang terbakar setelah mengalami kecelakaan.
Hasil penyelidikan polisi menemukan dugaan yang bisa menjawab pertanyaan tersebut
Polda Metro Jaya menduga, dua korban kecelakaan mobil di kawasan Senen, Jakarta Pusat, tak berusaha keluar dari kendaraan yang terbakar karena pingsan.
Baca juga: Video Kecelakaan Bus Tabrak Tiga Kendaraan di Mlonggo Jepara, Mobil Espass Terperosok
Baca juga: Mobil Dijual di Semarang Murah Berkualitas Kamis 10 Februari 2022
Baca juga: Dieng Dilanda Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Begini Aktivitas Wisata saat Ini
Baca juga: Rumah Dijual di Semarang Beserta Tanah Murah Kamis 10 Februari 2022
Kedua korban yakni AKP Novandi Arya Kharizma yang merupakan anak Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bernama Fatimah.
"Karena posisi kakinya patah dan dalam keadaan pingsan baik pengemudi maupun si korban, maka keduanya ini tak bisa keluar dari mobil," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Rabu (9/2/2022) malam.
Sambodo menyampaikan hal itu ketika menjelaskan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan kemarin.
Menurut Sambodo, sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mulanya ingin menolong korban.
Namun, api dengan cepat membesar sehingga korban tidak sempat dievakuasi dari dalam kendaraan.
"Karena sudah timbul percikan api dan kemudian api itu cepat membesar," kata Sambodo.
"Akhirnya masyarakat yang tadinya mau menolong kemudian mundur, takut terjadi ledakan di mobil tersebut," sambungnya.
Dikenali Berkat Cincin
Jenazah Fatimah, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tewas dalam kecelakaan mobil di kawasan Senen, Jakarta Pusat, teridentifikasi berkat cincin dan luka bekas operasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, tim DVI melengkapi data postmortem dan antemortem dari hasil identifikasi, lalu mencocokkannya dengan barang yang melekat di tubuh korban.
"Jadi dicocokan dengan properti barang melekat tubuh korban yaitu cincin," ujar Zulpan dalam keterangannya, Rabu (9/2/2020).
Selain itu, kata Zulpan, tim juga mencocokkan data hasil identifikasi yang didapatkan dengan rekam medis Fatimah dari pihak keluarga.
Dari situ, penyidik menyimpulkan bahwa data yang didapatkan identik dengan identitas Fatimah.
"Keterangan dari keluarga yang bersangkutan pernah lakukan operasi, sesuai hasil data postmortem terdapat luka operasi," ungkap Zulpan.
"Bisa disampaikan korban kedua atas nama Fatimah, jenis kelamin wanita," sambungnya.
Sebelumnya, Kepolisian terlebih dahulu berhasil mengidentifikasi korban tewas lainnya dalam kecelakaan tersebut.
Korban bernama AKP Novandi Arya Kharizma, anggota Polda Kalimantan Timur yang merupakan anak Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin.
Baca juga: Doa Agar Wajah Bersih dan Bercahaya
Baca juga: Guru Sebagai Lokomotif Perubahan Menuju Pendidikan Era Digital
Baca juga: Video Dua Kecelakaan Maut di Jalan Arteri Yos Sudarso Semarang, Semua Korban Meninggal
Adapun kecelakaan terjadi pada Senin (7/2/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
Mobil sedan Camry yang ditumpangi kedua korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan itu hilang kendali lalu menabrak separator busway di kawasan Senen dan gesekannya menimbulkan percikan api.
"Mungkin dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga kemudian menabrak separator itu menimbulkan percikan api," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, AKP Novandi dan Fatimah tewas terjebak di dalam mobil yang terbakar karena pingsan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kader PSI Fatimah yang Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Jakpus Teridentifikasi dari Cincin dan Luka Bekas Operasi"