Berita Tegal
Pedagang Pasar di Tegal Kehabisan Stok Minyak Goreng Subsidi, Agen Justru Bebankan Syarat Pembelian
Para pedagang pasar tradisional di Kota Tegal, mengaku kesulitan mendapatkan stok minyak goreng kemasan dengan harga subsidi.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL- Para pedagang pasar tradisional di Kota Tegal, mengaku kesulitan mendapatkan stok minyak goreng kemasan dengan harga subsidi.
Jatah minyak goreng subsidi oleh agen distok sebanyak dua kali dalam sebulan.
Tapi dalam kondisi langkanya stok seperti saat ini, rupanya ada agen yang justru memberi persyaratan khusus.
Pedagang yang ingin mendapatkan minyak goreng subsidi, diharuskan membeli barang yang sudah ditentukan dan dinilai kurang laku.
Seorang pedagang, Neneng (56) mengatakan, adanya syarat khusus pembelian itu berlangsung setelah langkanya stok minyak goreng subsidi.
Pedagang harus beli barang lain
Ia sendiri sudah dua kali ini diharuskan membeli barang lain.
Pertama sekira dua minggu lalu, ia diharuskan beli beras tiga kantong yang berukuran berat 5 kilogram.
Padahal nilai per kantongnya mencapai Rp 58 ribu.
Lalu hari ini, ia dapat stok tapi harus beli sabun mandi dengan merek yang tidak terkenal sebanyak delapan buah.
"Ya, syaratnya itu memberatkan bagi kami. Tapi bagaimana lagi, gak beli nanti gak dapat stok," kata Neneng, pedagang di Pasar Kejambon, kepada tribunjateng.com, Kamis (10/2/2022).
Padagang lain, Karomah (45) mengatakan, ia pun mengalami hal serupa.
Agen yang menyetok minyak goreng di lapaknya juga memberikan syarat pembelian barang lain.
Ia bahkan pernah dijanjikan mendapatkan stok jika membeli beras.
Tetapi sudah beli beras, stok minyak goreng subsidi malah tidak datang.