Berita Semarang
Tanggapan Pengguna Jalan Soal Demo Mahasiswa di Jalur Pantura Semarang
Aksi blokade jalan Pantura Semarang di pertigaan Jerakah membuat sebagian para pengguna jalan jengkel.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Para mahasiswa kembali masuk ke dalam kampus 1 selepas menyampaikan aspirasinya.
Diberitakan sebelumnya, Mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo tak mau mundur dari jalan raya selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya dari Wadas, Purworejo.
"Kami tak mau mundur dari Jalan Pantura. Ayo rapatkan barisan," kata seorang orator dalam aksi demonstrasi itu.
Orator mengatakan, selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya para mahasiswa akan tetap bertahan di jalan raya pantura.
"Sampaikan ke Kapolda tarik anggotanya dari Wadas maka kami akan tinggalkan jalan raya ini," tegasnya.
Para mahasiswa terus melantunkan doa tahlil dalam aksi yang dilakukan di tengah jalan raya.
Di samping itu, polisi terus mengatur arus lalu lintas agar pengguna jalan tak alami kemacetan.
Sejumlah personil bantuan terus dikerahkan oleh Polrestabes Semarang.
Namun hingga sampai pukul 15.55, aksi nongkrong di jalan terus berlangsung.
Imbauan dari polisi untuk meninggalkan lokasi tak mempan bagi mahasiswa.
Sekitar 150 an mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes aksi represif aparat di Wadas, Purworejo.
Aksi dilakukan dengan memblokade Jalan Pantura.
Tepatnya di pertigaan Jerakah, Kota Semarang.
Aksi blokade juga dilakukan dengan membakar ban.
Mahasiswa duduk melingkar sembari doa bersama, Kamis (10/2/2022).