Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Kesepakatan Kelas Tingkatkan Karakter Profil Pelajar Pancasila

Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar yang seharusnya memiliki kompetensi global dan memiliki perilaku Pancasilais.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Anggi Faisal SPd, Guru SDN Gulangpongge 01 Kec Gunungwungkal Kab Pati 

Oleh: Anggi Faisal SPd, Guru SDN Gulangpongge 01 Kec Gunungwungkal Kab Pati

PROFIL Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kemendikbud sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang seharusnya memiliki kompetensi global dan memiliki perilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif

Sebagai guru, kita juga harus mampu  mendidik, membimbing dan juga mengajar kepada anak-anak didik, memberikan contoh karakteristik positif yang selama ini semakin menipis bahkan hampir hilang ditelan jaman. Hal itu terlihat jelas pada pelaksanaan PTM yang sudah dimulai pelaksanaannya khususnya di SD Negeri Gulangpongge 01, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

Pada pelaksanaan PTM yang sudah mulai dilaksanakan di SD Negeri Gulangpongge 01 muncul cukup banyak perilaku dari siswa yang tidak seharusnya siswa lakukan sebagai seorang siswa, Contohnya adalah bicara kasar, tidak menghormati guru dan teman, tidak melaksanakan peraturan kelas dan lain masih banyak lagi. Maka dari itu kita sebagai guru harus mencari solusi terbaik tanpa adanya suatu paksaan bagi siswa.

Dari perilaku negatif siswa tersebut, saya mencoba mencari solusi agar permasalahan di atas bisa terselesaikan. Penulis mencoba untuk membuat sebuah kesepakatan kelas yang idenya datang dari siswa sehingga akan membentuk sebuah budaya positif bagi siswa, dalam hal ini Penulis sebagai guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembuatan kesepakatan kelas tersebut, kemudian siswa juga yang membuat kesepakatan bersama siswa lainnya. Jadi tidak ada suatu keterpaksaan bagi siswa dalam melaksanakan suatu kesepakatan kelas karena mereka sendiri yang membuat kesepakatan tersebut. Saya membimbing siswa membuat kesepakatan kelas mulai dari yang sederhana dahulu dengan jumlah yang tidak begitu banyak, mulai dari menyayangi teman, menghormati guru, menjaga kebersihan sekolah dan juga melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai agama masing-masing.

Budaya positif sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi para guru, murid, serta setiap lapisan komponen sekolah untuk merasakan atmosfer positif yang membangun dan memperkuat karakter. Ketika sekolah sudah memiliki budaya positif dengan menerapkan disiplin positif, guru akan bersemangat untuk bekerja, karena guru akan melihat gambaran yang lebih besar dan siswa berada dalam posisi yang lebih baik (secara mental maupun emosional) untuk belajar. Agar dapat menciptakan budaya positif di sekolah, maka harus dimulai dari kelas.

Kesepakatan kelas yang efektif mampu meningkatkan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini mampu membantu peningkatan proses belajar mengajar yang lebih efisien dan tidak memberi tekanan pada siswa. Kesepakatan kelas umumnya berisi tentang aturan untuk membantu guru dan siswa lebih harmonis membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya terbatas pada harapan guru terhadap siswa, tetapi juga harapan siswa terhadap guru.

Itulah gambaran tentang keterkaitan antara Profil Pelajar Pancasila dengan kesepakatan kelas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved