Berita Salatiga
Penjualan Jas Hujan di Salatiga Menurun, Ini Penyebabnya Menurut Pedagang
Jelang pergantian musim penghujan ke musim kemarau, penjualan jas hujan di Salatiga menurun, Sabtu (12/2/2022).
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Jelang pergantian musim penghujan ke musim kemarau, penjualan jas hujan di Salatiga menurun, Sabtu (12/2/2022).
Jas hujan bagi masyarakat sangat di perlukan saat musim hujan. Bagi penjual jas hujan, hal ini menjadi salah satu keuntungan yang cukup fantastis.
Akan tetapi, bulan Februari di Kota Salatiga merupakan bulan dengan intensitas curah hujan yang menurun.
Salah satu toko yang menjual jas hujan bernama Haris Helm di Salatiga mengalami penurunan penjualan jas hujan.
Bagi Ninik sebagai pengelola toko menjelaskan tiga bulan lalu penjualan jas hujan di tokonya meningkat drastis.
Peningkatan ini hampir 80 persen. Rata-rata yang dibeli pembeli dengan harga 150 ribu dan 245 ribu.
“Kalau tiga bulan kemarin sangat banyak yang beli jas hujan, biasanya yang dibeli itu harga 150 sama 245 ribu,” kata Ninik.
Saat penjualan jas hujan meningkat, ia tidak membandrol harga yang tinggi dan menjual dengan harga yang sama seperti biasa.
“Kemarin meningkat, kita tidak menaikkan harganya. Di toko kami tetap dengan harga yang sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, di bulan Februari mengalami penurunan penjualan hampir 20 persen.
Penyebab penurunan ini di dasari intensitas curah hujan di Salatiga yang menurun.
“Bulan-bulan ini malah turun, hampir 20 persen penurunannya. Karena hujannya juga tidak terlalu sering di Salatiga,” tambahnya.(han)