Berita Pendidikan
Unika Soegijapranata Bekali Mahasiswa Baru Kegiatan Arising The Grateful Winner
Unika Soegijapranata kembali menyelenggarakan kegiatan Arising The Grateful Winner (ATGW)
Penulis: amanda rizqyana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unika Soegijapranata kembali menyelenggarakan kegiatan Arising The Grateful Winner (ATGW) untuk membekali para mahasiswa baru (Maba) dalam mendesain masa depannya, Sabtu (12/2/2022).
Selanjutnya mencoba untuk mewujudkannya selama kuliah di Unika Soeggijapranata.
Acara yang diselenggarakan secara online ini, awalnya diprakarsai Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan saat itu (2005) yaitu Dr Ferdinandus Hindiarto SPSi MSi, yang sekarang terpilih dan menjabat menjadi Rektor Unika Soegijapranata.
Dalam perkembangannya, kegiatan ini terus dilaksanakan dan menjadi event tahunan kampus Unika Soegijapranata, sebagai lanjutan dari kegiatan PTMB (Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru).
Dalam sambutannya mengawali ATGW ini, Rektor Dr Ferdinand kembali menekankan arti pentingnya memiliki sebuah cita-cita profesi yang diinginkan.
“Pada dasarnya ATGW diselenggarakan supaya mahasiswa memiliki visi dalam hidupnya untuk mempersiapkan dan meraih masa depan sesuai dengan apa yang mereka harapkan,” papar Dr Ferdinand.
Secara keseluruhan para mahasiswa yang studi di Unika Soegijapranata diajak dan ditantang untuk menjadi Soegijapranata Muda yang ‘Hoi Aristoi’.
Maksudnya adalah anak muda yang menguasai ilmu (pintar) sekaligus memiliki integritas moral dan kematangan pribadi (berkarakter) sehingga diharapkan bisa menjadi leader di mana pun mereka berkarya.
Dengan kata lain, seorang mahasiswa Unika harus memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang kuat dan seimbang.
Hard skill yang bersifat akademis seperti perkuliahan, praktikum di laboratorium, mengerjakan tugas dan sebagainya, sehingga dengan cara tersebut mahasiswa bisa menguasai dan terampil dalam keilmuan sesuai bidang masing-masing.
Selain itu, juga diperlukan soft skill, karena di situlah mahasiswa akan belajar interpersonal skill atau belajar berelasi dengan orang lain, dan intrapersonal skill yaitu terampil mengelola diri masing-masing mahasiswa.
"Sedangkan gabungan dari hardskill dan softskill tadi adalah yang namanya kompetensi," tegasnya.
Dalam prosesnya tentu tidak mudah untuk menjadi ‘Hoi Aristoi’.
Untuk mengatasinya ada beberapa hal yang harus diketahui, di antaranya adalah memiliki kesadaran bahwa masing-masing mahasiswa memiliki ‘talent’ atau bakat.
Berikutnya talenta itu harus dikembangkan (Self Development) melalui berbagai macam kegiatan di kampus, baik berupa talenta keilmuan, talenta dalam berrelasi, talenta di bidang olah raga atau seni, atau apapun.