Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

3 Negara Bertemu di Hawaii Bahas Ancaman Rudal Korea Utara

Pertemuan 3 negara membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, yang memulai tahun ini dengan serangkaian uji coba rudal.

AFP
Seorang wanita berjalan melewati layar televisi yang menunjukkan siaran berita dengan rekaman file uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 17 Januari 2022. Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke arah timur dalam uji coba senjata keempat yang dicurigai di negara itu bulan ini. (AFP) 

TRIBUNJATENG.COM - Sabtu (12/2/2022), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan di Hawaii, APNews melaporkan.

Pertemuan 3 negara membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, yang memulai tahun ini dengan serangkaian uji coba rudal.

Dikatakan Blinken pada konferensi pers setelah pertemuan, Korea Utara dalam fase provokasi, dan ketiga negara mengutuk peluncuran rudal baru-baru ini.

Baca juga: Rudal Korea Utara Disebut Mampu Jangkau Amerika


"Kami benar-benar bersatu dalam pendekatan kami, dalam tekad kami," kata Blinken setelah pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Chung Eui-yong.

Dia mengatakan Jepang dan Korea Selatan berkonsultasi dengan sangat dekat tentang langkah-langkah lebih lanjut yang mungkin mereka ambil dalam menanggapi Korea Utara.

Ketiganya merilis pernyataan bersama yang menyerukan Korea Utara untuk berdialog bersama dan menghentikan "kegiatan melanggar hukum".

Perwakilan ketiga negara itu mengatakan pihaknya tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan terbuka untuk bertemu dengan Pyongyang tanpa prasyarat.

Untuk diketahui, Korea Utara memiliki sejarah panjang menggunakan provokasi seperti uji coba rudal atau nuklir untuk mencari konsesi internasional.

Uji coba terbaru datang ketika ekonomi Korea Utara mengalami krisis karena pandemi Covid-19 dan sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin AS.

 
Banyak yang melihat uji coba itu sebagai upaya untuk menekan pemerintahan Presiden Joe Biden agar mengurangi sanksi.

Namun, pemerintahan Biden tidak menunjukkan kesediaan untuk mengurangi saknsi, tetapi telah menawarkan pembicaraan secara terbuka.

Sementara itu, Korea Utara telah menolak tawaran AS untuk melanjutkan diplomasi, dengan mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan kecuali Washington menangguhkan apa yang dikatakannya sebagai "kebijakan yang bermusuhan".

Adapun uji coba rudal baru-baru ini, yaitu rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 mampu mencapai wilayah AS di Guam.

Itu adalah senjata jarak terjauh yang telah diuji Korea Utara sejak 2017.

Beberapa uji coba juga telah mengguncang, Korea Selatan dan Jepang.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang membantu mengatur pembicaraan bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mantan Presiden Donald Trump pada 2018 dan 2019, mengatakan bulan lalu bahwa uji coba tersebut merupakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.

Moon Jae-in kemudian mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan yang menciptakan ketegangan dan tekanan itu.

Korea Utara tampaknya menghentikan uji cobanya selama Olimpiade Musim Dingin di China, sekutu terpenting yang membantu kehidupan ekonominya.

Tetapi para analis percaya Korea Utara akan secara dramatis meningkatkan pengujian senjatanya setelah Olimpiade.

Informasi lebih lanjut, Blinken tiba di Hawaii dari Fiji, di mana ia bertemu dengan Penjabat Perdana Menteri Aiyaz Sayed-Khaiyum dan para pemimpin Pasifik lainnya.

Pertemuan itu diadakan untuk membicarakan masalah regional, terutama risiko eksistensial yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Itu adalah kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke Fiji sejak 1985.

Blinken memulai tur Pasifiknya di Australia, di mana dia bertemu rekan-rekannya dari Australia, India dan Jepang.

Keempat negara tersebut membentuk “Quad”, sebuah blok demokrasi Indo-Pasifik yang diciptakan untuk melawan pengaruh regional China.

Hayashi dan Chung mengadakan pertemuan bilateral terpisah pada hari Sabtu selama sekitar 40 menit sebelum menemui Blinken.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan mereka menegaskan kembali pentingnya bekerja sama dan dengan AS untuk menanggapi Korea Utara dan untuk mencapai stabilitas regional.

Kementerian mengatakan mereka juga terus terang bertukar pandangan tentang perselisihan yang sedang berlangsung antara kedua negara, termasuk pekerja Korea di masa perang dan pelecehan seksual terhadap wanita Korea yang dipaksa menjadi budak seks oleh tentara kekaisaran Jepang.

Chung mengusulkan kedua negara mempercepat diplomasi untuk menemukan solusi atas ketidaksepakatan, kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Blinken juga bertemu secara terpisah dengan Chung. Dia bertemu Hayashi awal pekan ini di Australia. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS, Jepang, serta Korea Selatan Bertemu di Hawaii untuk Bahas Uji Coba Rudal Korea Utara

Baca juga: Korea Utara Telah Luncurkan Rudal Balistik Hwasong-12, Koresl & Jepang Khawatir

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved