Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Menerapkan Model Pembelajaran Cooperatif dalam Memahami Teks Eksposisi

Semua unsur pendidikan termasuk guru sebagai pendidik diharuskan menyiapkan pola pembelajaran yang baru.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Sumartini SPd, Guru SMPN 1 Adipala Cilacap Kabupaten Cilacap 

Oleh: Sumartini SPd, Guru SMPN 1 Adipala Cilacap Kabupaten Cilacap

PEMBELAJARAN Tatap Muka Terbatas (PTMT) mulai dilaksanakan di beberapa sekolah, meskipun belum berjalan secara normal. Proses pembelajaran di ikuti sebagian atau lima puluh persen dari jumlah peserta didik di kelas. Ketentuan tersebut didasarkan rekomendasi pemerintah daerah kepada penyelenggara pendidikan dan diteruskan berbagai sekolah termasuk jenjang sekolah menengah yaitu SMPN 1 Adipala Cilacap Kabupaten Cilacap.

Semua unsur pendidikan termasuk guru sebagai pendidik diharuskan menyiapkan pola pembelajaran yang baru. Guru dituntut berpikir kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran dengan pola yang baru baik secara luring maupun secara daring. Pembelajaran secara luring disampaikan untuk sebagian peserta didik yang mengikuti pembelajaran di sekolah, dan pembelajaran secara daring disampaikan untuk sebagian peserta didik yang lainnya. Kreativitas dan inovasi pembelajaran dari guru harus dikedepankan.

Hal ini dilakukan agar peserta didik mengalami kebosanan dan jenuh dalam menerima pembelajaran. Tingkat pemahaman peserta didik atas materi yang diberikan guru secara daring juga menjadi pertimbangan. Selain itu, dialog interaktif antara guru dan peserta didik dapat menimbulkan tingkat pemahanan materi yang baik. Pembelajaran yang dilakukan antara guru dan peserta didik harus mengacu pada peningkatan aktivitas dan partisipasi peserta didik.

Hasil belajar peserta didik selain dipengaruhi oleh partisipasi peserta didik, metode pembelajaran juga memberikan pengaruh yang kuat. Jika peserta didik aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran, maka tidak hanya aspek prestasi saja yang diraihnya namun ada aspek lain yang diperoleh yaitu aspek afektif dan aspek sosial. Tingkat pemahaman peserta didik atas materi yang diberikan oleh guru secara daring tentu berbeda-beda termasuk pembelajaran secara luring. Tingkat pemahaman kurang, karena ketidaksungguhan dalam proses pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran yang satu arah serta monoton.

Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran sangat penting bagi guru. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan dengan dua arah adalah metode Cooperative Script. Metode Cooperative Script sangat cocok untuk dipraktikkan dalam pembelajaran luring dan daring. Schank dan Abelson yang dikutip Aris Shoimin (2014: 49) Cooperative Script adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya. Sudrajat (2007:14) turut mengungkapkan bahwa model pembelajaran Cooperative Script (skrip kooperatif) adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang di pelajari.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Script guru terlebih dahulu memberikan materi kepada peserta didik untuk mencari dan membaca materi kelas delapan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Adipala Cilacap Kabupaten Cilacap tentang teks eksposisi dalam media massa. Guru meminta peserta didik untuk membuat ringkasan teks eksposisi dalam media massa. Kemudian berpasangan peserta didik satu dengan lainnya. Peserta didik menetapkan yang berperan sebagai pembicara dan sebagai pendengar.

Pembicara membacakan ringkasan materi selengkap mungkin, dan peserta didik lainnya mendengar, menyimak, mengoreksi dan menunjukkan materi yang kurang lengkap. Peserta didik saling membantu mengingat, menghapal ide-ide pokok yang berhubungan dengan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya, bertukar peran.

Kelebihan dari pembelajaran model Cooperative Script adalah melatih pendengaran peserta didik, ketelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas, kecermatan dalam membaca. Setiap peserta didik mendapatkan peran dan melatih mengungkapkan kesalahan dengan lisan. Pembelajaran model Cooperative Scrip memiliki kekurangan dan kelemahan yaitu dalam pembelajaran model ini hanya digunakan untuk muatan pelajaran tertentu, hanya dilakukan dua orang sehingga koreksi hanya sebatas pada siswa tersebut. Akan tetapi, penerapan model pembelajaran ini sangat efektif bagi pemahaman materi peserta didik. Peserta didik dapat meraih hasil belajar pada evaluasi akhir secara memuaskan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved