Berita Sragen
Bupati Sragen Tegaskan PTM Tetap 100 Persen Meski Ada Temuan Kasus Positif Covid-19
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati tegaskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sragen tetap dilakukan
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati tegaskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dilakukan dengan kapasitas 100 persen meski ditemukan temuan Covid-19 di sekolah.
Hal tersebut disampaikan ketika rapat koordinasi satgas Covid-19 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (15/2/2022).
Selain karena di level 2, Yuni mengatakan ketentuan inmendagri juga memperbolehkan.
"Karena ada inmendagri yang mengatur dan ketentuan PPKM Level II tetap bisa dilakukan PTM 100 persen.
Tentunya dengan ketentuan prokes dan penataan," kata Yuni.
Bupati melanjutkan, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen untuk mengecek sekolah-sekolah.
Dia mengatakan masih ada beberapa yang abai tidak menggunakan masker. Seperti penjaga sekolah hingga anak-anak yang baru menggunakan masker ketika masuk kelas.
"Kemarin ada beberapa temuan penjaga sekolah ada yang tidak pakai masker, anak-anak saaat perjalanan ke sekolah tidak dipakai maskernya, baru saat mau masuk kelas dipakai."
"Pemahaman ini yang selalu di sampaikan terus, jangan sampai mereka kendor dan mengabaikan Prokes," terangnya.
Temuan di Lima Sekolah
Yuni mengaku sudah ada temuan kasus di sekolah. Pihaknya mencatat setidaknya ada lima sekolah di Sragen yang ditemukan kasus Covid-19 dari anak-anak.
Lima sekolah tersebut terebar di sejumlah tingkatan mulai SD, SMP hingga SMA.
Meskipun ditemukan kasus Covid-19 lantas tak membuat sekolah tersebut ditutup.
"Ada temuan di lima sekolah, semua ada dari SD, SMP dan SMA. Menurut SKB 4 Menteri apabila ditemukan dibawah 5 persen cukup PJJ."
"Kalau lebih 5 persen berapa kelas bisa PJJ kita patuhi itu saja, alhamdulillah sejauh ini bisa berjalan dengan baik," kata Yuni.
Guna mengantispasi temuan warga sekolah tidak menggunakan masker, Yuni mengaku akan mengirim logistik berupa masker, hand sanitizer hingga sabun cuci tangan ke seluruh SD dan SMP di Sragen.
Dia mengaku saat ini sedang menghitung kebutuhan yang akan disalurkan tersebut.
Tidak mengirim sejumlah siswa yang ada, Yuni mengaku masker tersebut hanya untuk berjaga-jaga di sekolah.
"Kita tidak kirim sejumlah banyak murid, kita hanya sediakan disana untuk cadangan apabila ada murid yang datang tidak pakai masker atau maskernya kotor atau guru yang tidak pakai masker," katanya.
Yuni mengaku segala upaya dilakukan pihaknya untuk tetap berada di PPKM Level II, hal ini dilakukan agar anak-anak di Sragen tetap bisa PTM. (uti)