Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Bupati Kudus HM Hartopo: Apa yang Bisa Saya Lakukan untuk NU, Akan Saya Berikan

Dalam memeringati hari lahir NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Kudus menyelenggarakan Peringatan Harlah ke-99 NU

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Diskominfo Kudus
Bupati Kudus HM Hartopo saat menyerahkan wakaf secara simbolis kepada PCNU Kudus (Foto: Diskominfo Kudus). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -  Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) telah berusia hampir seabad.

Saat ini, tepat pada tanggal 18 Februari 2022 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1443 H, NU telah berusia 99 tahun dari awal berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H. 

Dalam memeringati hari lahir NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Kudus menyelenggarakan Peringatan Harlah ke-99 NU dengan tema menyongsong satu abad NU : merawat jagad, membangun peradaban.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung serbaguna Graha Idola, Kamis (17/2) malam.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kudus H.M. Hartopo beserta Ketua DPRD Kudus Masan, Sejumlah kepala OPD, dan para ulama NU. 

Bupati Hartopo menyebut bahwa Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia telah banyak berkontribusi bagi kehidupan beragama, bangsa, dan negara. Termasuk kontribusi aktifnya di Kudus.

"Alhamdulillah saat ini NU telah berusia 99 tahun. Untuk itu saya mengucapkan selamat atas lahirnya NU ke 99 ini, organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusinya," kata Hartopo.

Pihaknya juga menyebut selalu teriring doa dan harapan, semoga NU akan terus menjadi bagian terdepan dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan dengan penuh keteduhan demi masa depan bangsa dan negara. 

"Selalu teriring doa dan harapan agar NU selalu menjadi bagian terdepan dalam membangun bangsa. Untuk itu, saya atas nama pemerintah Kabupaten Kudus menyampaikan terimakasih atas peran NU dan dukungan para ulama yang selama ini telah membantu dan bersinergi dengan pemkab Kudus," kata Hartopo.

Dia menambahkan, Kita semua tentu berharap agar di usia hampir satu abad ini, NU tetap konsisten dalam memperjuangkan cita-cita para masyayikh atau pendiri NU. 

"Semoga NU ke depannya selalu konsisten dalam memperjuangkan cita-cita para alim ulama. Saya juga akan berkomitmen pada romo kiai khususnya Gus Ulil Albab dan pengurus NU lainya untuk berupaya selalu bersinergi membangun Kudus. Apa yang bisa saya lakukan untuk NU, akan saya berikan," pungkasnya 

Di lain sisi, Ketua PC NU Kudus, Asyrofi Masyitho dalam sambutanya menceritakan sedikit tentang sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, dengan harapan para warga NU selalu mengenang perjuangan ulama terdahulu. 

"Nahdlatul Ulama didirikan pertama kali dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 serta Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan saudagar pada 1918," katanya.

"Hingga saat ini Nahdlatul Ulama dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini secara berjenjang memiliki kepengurusan hingga tingkat kampung atau dusun," tutupnya. 

Sementara itu, Rois Syuriyah PC NU Kudus K.H. Ulil Albab Arwani memberikan apresiasi pada Bupati dan DPRD Kudus karena dapat bersatu untuk mendukung kegiatan NU sehingga bisa membangun NU Center. 

"Para pemimpin Kudus ini saya tahu dalam mendukung NU menggunakan hati yang tulus dan ikhlas. Semoga kebaikan dibalas oleh Allah. Beliau Bupati dan Ketua DPRD turut berkontribusi mendukung kegiatan NU dengan memberikan bantuan hibah sehingga kami dapat mendirikan NU Center," kata KH Ulil Albab Arwani.

Ulama kharismatik itu pun menilai bahwa politik adalah ranah yang harus digunakan untuk berjuang meraih kepemimpinan yang baik sesuai ahlussunah waljamaah. 

"Jangan jadikan politik sebagai ajang kepentingan diri maupun kelompok. Namun jadikanlah politik sebagai jalan untuk mendukung hal yang bersifat kepentingan umum sesuai ajaran agama yang berlandaskan ahlussunah waljamaah," tandasnya. 

Di akhir kesempatan, Bupati Kudus H.M. Hartopo pun menyerahkan wakaf tanah (ketiga) senilai Rp 50 juta untuk pembangunan NU Center Kabupaten Kudus. Selain itu, Bupati Kudus dan Ketua DPRD Kudus, Masan, juga diberikan kartu tanda anggota NU (Kartanu) oleh Ketua PC NU Kudus. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved