Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Inspiratif Tukang Servis Payung Semarang, Pernah Diupah Rp 1000, Tak Mau Mengemis

Iswanto (56) menekuni jadi tukang servis payung keliling Semarang sejak 36 tahun lalu. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Iswanto tukang servis payung keliling saat mereparasi payung milik seorang warga di wilayah Pendrikan Lor, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jumat. (18/2/2022). 

Baginya, meski tidak ada data resmi, pengguna payung di Solo lebih banyak dibandingkan di beberapa kota lain seperti Semarang

Maka ia hijrah ke Solo selama puluhan tahun menekuni pekerjaan tersebut. 

Di sana ia juga sudah memiliki banyak pelanggan seperti dari pihak hotel dan kafe yang memiliki banyak payung. 

"Saya kembali ke Semarang karena pandemi Covid-19. Sudah dua tahun mulai berkeliling di Semarang kembali. Di sini juga bisa pulang ke rumah setiap hari," paparnya. 

Dengan keterbatasan pekerjaannya sebagai tukang servis payung, Iswanto ternyata mampu menyekolahkan ke dua anak laki-lakinya sampai tamat SMA. 

Kedua anaknya kini sudah menikah dan memiliki rumah masing-masing. 

Pekerjaan kedua anaknya juga lebih mapan yaitu sebagai satpam dan karyawan pabrik. 

"Saya nikah, punya dua anak, nikahkan anak, bangunin rumah anak ya dari nyervis payung," ungkapnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved