Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Perbatasan Ukraina Memanas Lagi, AS Ultimatum 3 Ancaman Ke Rusia JIka Memulai Invasi

Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia mengerahkan 40 hingga 50 persen pasukan darat di sekitar perbatasan Ukraina untuk berada di posisi serangan.

Editor: m nur huda
ISTIMEWA/YouTube via Tribunnews
Ratusan ribu pasukan Rusia yang sudah siap perang berada di perbatasan Ukraina, akhir pekan lalu. Mobilisasi militer Rusia di tiga lokasi perbatasan Ukraina memunculkan spekulasi invasi segera terjadi, dapat dilakukan kapan saja, dalam waktu sangat cepat. 

TRIBUNJATENG.COM - Rusia disebut mengerahkan 40 hingga 50 persen pasukan darat di sekitar perbatasan Ukraina untuk berada di posisi serangan.

Amerika Serikat, yang memperkirakan Rusia telah menempatkan lebih dari 150 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, telah mengamati pergerakan yang signifikan sejak Rabu, kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia mengatakan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi.

"Empat puluh hingga lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan.

Presiden AS, Joe Biden, menyebutkan kemungkinan invasi semakin besar.

Citra satelit yang diambil minggu ini menunjukkan aktivitas militer di beberapa lokasi di Belarus.

Maxar Technologies yang berbasis di AS, telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu.

Mereka mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan penyebaran helikopter baru-baru ini, yang terdiri dari transportasi pasukan dan helikopter serang darat, di beberapa lokasi yang dekat dengan perbatasan, dikutip dari Indian Express.

Mereka juga menunjukkan tambahan pesawat serang darat, unit pertahanan udara, dan peralatan drone telah dikerahkan.

 
Ancaman AS Terhadap Rusia

Presiden AS terus berasumsi Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dalam waktu ke depan.

AS telah mengancam Rusia dengan 3 sanksi pilihan:

1. Deputi Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Daleep Singh, menjelaskan sanksi terhadap lembaga keuangan dan perusahaan milik negara Rusia, serta kontrol ekspor AS, yang akan menolak teknologi canggih yang dicari Rusia untuk industri dan militernya.

2. Mengeluarkan Rusia dari sistem keuangan SWIFT, namun hal itu ditentang oleh beberapa sekutu Eropa karena kerusakan yang meluas dan akan menimbulkan gangguan pada ekonomi mereka.

3. Pada saat harga minyak dan gas tinggi, AS juga tidak bermaksud untuk mencoba menghalangi energi Rusia untuk mencapai pasar global.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved