Wawancara Khusus
WAWANCARA : Kombes DR dr Sumy Hastry, Kabiddokkes Polda Jateng : Menguak Tabir Jenazah Bisa Bicara
KOMBES Pol DR dr Sumy Hastry, Kabiddokkes Polda Jateng, merupakan satu-satunya Polwan di Asia yang menyandang gelar DR Forensik.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
Semua itu bisa dilihat dari waktu kematian. Memang kalau baru meninggal belum terlihat adanya lebam mayat, kaku mayat, pembusukan, penulangan.
Kalau kondisinya dingin bisa terjadi Mummifikasi. Saya pernah autopsi di daerah ketinggian Dieng menemukan jenazah masih bagus karena di suhu dingin.
Jenazah itu sudah lima bulan. Akhirnya kami bisa periksa lagi, kami bongkar dan mendapat petunjuk dari jenazah itu.
Bagaimana bila warga temukan mayat?
Kalau memang bingung tunggu sampai Polisi datang. Kalau mau membantu foto saja dulu dan beri tahu polisi atau kalau curiga meninggal di rumahnya, biasanya pelapor adalah terduga pelaku. Dia balik lagi, pura-pura menonton, atau melayat.
Jadi kami harus memeriksa jenazah berburu dengan waktu kematian. Nanti saya bilang ke penyidik alibi atau alasan yang membuktikan seseorang berada di tempat lain saat tindakan kriminal terjadi.
Misal ini meninggal antara pukul 02.00 sampai 04.00, nanti penyidik mencari dari menelpon sampai melihat CCTV. Alibi bisa dikroscek dengan CCTV. Kan sudah dua alat bukti. Pelaku sudah tidak bisa mengelak. (rtp-bersambung)
Baca juga: Migor Kemasan dan Curah Susah Didapat, Pedagang: Mendingan Tidak Ada Subsidi Tapi Barang Ada
Baca juga: Vendor Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Desak Kontraktor Segera Bayar Tunggakan
Baca juga: Hasil Kejuaraan Beregu Asia 2022, Tim Putra Indonesia Hadapi Malaysia di Final
Baca juga: Video Polda Jateng: Korsleting Listrik Penyebab Kebakaran Pasar Johar Relokasi