Berita Temanggung
Alasan Sekolah Keluarkan Siswi yang Dirudapaksa Ayah Tiri di Temanggung, Jelaskan Hasil Penelusuran
Pihak sekolah yang bersangkutan, yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Parakan Temanggung akhirnya juga buka suara
Apabila siswinya tersebut diloloskan dari jerat sanksi, pihak sekolah justru khawatir ribuan muridnya akan menganggap enteng aturan baku yang telah disepakati sejak awal.
“Murid kami jumlahnya seribuan orang. Kalau satu pelanggaran ini kita ampuni, bukan tidak mungkin banyak siswa yang justru menganggap remeh penegakan sanksi disiplin di sekolah kami.
Seolah-olah kami membiarkan adanya pelanggaran. Kan aturan tatib sudah jadi pengikat perilaku siswa.
Kami ini sudah sangat toleran berkali-kali memberikan skor negatif sampai bimbingan konseling. Apalagi pasca pandemi minat belajar mereka sudah menurun,” urainya.
Namun demikian, pihak sekolah berjanji akan segera mengkomunikasikan lagi masalah tersebut dengan berbagai pihak.
Termasuk komite dan kepala madrasah.
Tujuannya adalah tetap mengupayakan memberikan hak pendidikan bagi I dengan mengizinkannya mengikuti tes ujian kelulusan yang jatuh pada bulan Maret 2022 mendatang.
Akan tetapi, terdapat sebuah syarat khusus. Yakni hasil kelulusan dan ijazah yang bersangkutan dapat diterbitkan usai keluarnya fakta persidangan dan putusan pengadilan kelak.
“Begini jalan tengahnya. Mungkin boleh ikut ujian. Tetapi, masalah hasil kelulusan dan ijazahnya menunggu fakta persidangan.
Kalau dia (ISP) terbukti memang menjadi korban rudapaksa, maka kita akan luluskan.
Tetapi sebaliknya, kalau tidak terbukti ya berarti tetap dia melanggar aturan sekolah dan tidak bisa kita beri status kelulusan. Tapi semua tetap harus kami rundingkan dulu,” tandasnya.
Sudah Diincar Sejak SMP

Sebelumnya diberitakan, kasus rudapaksa ayah tiri terhadap anaknya menggemparkan Kabupaten Temanggung.
Ironisnya, korban masih duduk di bangku kelas XII sekolah setingkat SMA yang sebentar lagi akan mengikuti ujian.
Korban berinisial I (18) warga Kecamatan Kranggan yang kini tengah hamil muda pun dikeluarkan oleh pihak sekolah dan terancam tidak dapat mengikuti ujian akhir.