Berita Temanggung
Alasan Sekolah Keluarkan Siswi yang Dirudapaksa Ayah Tiri di Temanggung, Jelaskan Hasil Penelusuran
Pihak sekolah yang bersangkutan, yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Parakan Temanggung akhirnya juga buka suara
Guna memperoleh keadilan, akhirnya korban dan sang ibu mengadukan kasus ini ke pihak kepolisian serta meminta pendampingan dari kuasa hukum.
Kepada awak media, I mengaku awalnya dipanggil pihak Bimbingan dan Konseling (BK) tempat ia menimba ilmu, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Parakan Temanggung pada Sabtu (19/2) lalu.
Ia lantas diantar ke ruang UKS untuk menjalani tes kehamilan.
Melihat hasil positif, sang ibu akhirnya turut dipanggil untuk menandatangani surat pengunduran diri korban yang tak lain anaknya itu.
“Kami dipaksa pihak sekolah untuk menandatangani surat pengunduran diri. Padahal bukan kehendak kami. Saya masih ingin sekolah dan mengikuti ujian yang jatuh bulan Maret besok.
Saya ingin lulus dan mendapat ijazah,” ungkapnya berurai air mata, Senin (21/2).
Ia menuturkan, kasus ini bermula dari pihak komite sekolah yang memperoleh info dari pihak yang ia sendiri tidak tahu.
Dan meminta pihak sekolah untuk menelusuri perihal peristiwa rudapaksa oleh ayah tiri hingga diketahui bahwa ia telah berbadan dua.
“Yang tahu cuma guru-guru, teman-teman saya tidak tahu ada peristiwa ini,” imbuhnya.
Korban bercerita, sebenarnya perilaku bejat ayah tirinya ini sudah dilakukan sejak ia masih duduk di bangku SMP.
Pelaku dengan teganya terus mencari peluang untuk memegang-megang tubuh anaknya itu.
Meski tidak pernah berhasil pantaran I berhasil lari atau upaya itu kerap diketahui ibunya.
“Tiap ketahuan ibu mesti tidak jadi memegang-megang saya. Kemudian mereka berdua bertengkar.
Bahkan sempat ayah tiri saya pergi beberapa bulan sebelum akhirnya pulang lagi,” kenangnya.
Naas, akhirnya setelah I menginjak bangku kelas XII MA, peristiwa rudapaksa pun akhirnya terjadi.