Konflik Rusia dan Ukraina
Putin Deklarasikan Perang, Berikut Sejarah Panjang Konflik Ukraina dan Rusia, Siapa yang Bermain?
Putin melalui pidatonya, berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata
TRIBUNJATENG.COM - Hari ini dunia internasional dikejutkan oleh serangan Rusia ke Ukraina.
Vladimir Putin mendeklarasikan perang dengan Ukraina, menurut laporan dari New York Post.
Vladimir Putin menyebut saat ini Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Terkait ledakan itu, Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah.
Baca juga: Soal Azan dan Gonggongan Anjing, Gus Hayat Minta Menag Istigfar 1.000 Kali: Jenengan Tega-teganya
Baca juga: Tak Lama Setelah Pidato Putin Deklarasikan Perang, Kota-kota Besar di Ukraina Dihantam Ledakan
Dia juga mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.
Putin melalui pidatonya, berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian merilis pernyataan tak lama setelah aksi militer dimulai, dengan menyebut agresi itu sebagai serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh Rusia.
Kenapa Rusia dan Ukraina kini di ambang perang? Simak latar belakangnya berikut ini.
Diketahui, Ketegangan atas krisis Ukraina-Rusia telah mendidih selama lebih dari dua bulan.
Rusia telah mengirim 130.000 tentara di perbatasannya dengan Ukraina.
Hal itu memicu peringatan Barat tentang invasi yang akan segera terjadi.
Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rusia memiliki kekuatan untuk menyerang Ukraina kapan saja.
Tetapi Rusia telah berulang kali membantah memiliki rencana seperti itu.
Apa yang terjadi selanjutnya dapat membahayakan seluruh struktur keamanan Eropa.