Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tergiur Tawaran Minyak Goreng Murah, Puluhan Ibu-Ibu Jadi Korban Penipuan Rugi Miliaran Rupiah

Puluhan ibu-ibu di Bandung menjadi korban penipuan. Mereka menjadi korban setelah tergiur tawaran minyak goreng dengan harga murah.

TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Ilustrasi - Pembeli sedang memilih minyak goreng di swalayan, Kamis (27/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Puluhan ibu-ibu di Bandung menjadi korban penipuan.

Mereka menjadi korban setelah tergiur tawaran minyak goreng dengan harga murah.

Total kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

Baca juga: Kisah Duda Menikahi Janda dengan Mas Kawin 1 Liter Minyak Goreng Fortune di Tanggal Cantik

Sementara IR, terduga pelaku, kini menghilang entah ke mana.

Ayu Ratna, salah seorang korban, mengaku tergiur membeli minyak goreng dengan sistem pre-order dari IR karena harganya yang murah.


Ia percaya lantaran melihat tetangganya yang sudah lebih dulu berlangganan kepada IR tidak mendapatkan masalah. 

"Saya kenal (IR) dari tetangga sebelah rumah, karena saya lihat sebelah rumah saya lancar-lancar saja pengirimannya sampai berapa ratus karton, kemudian saya coba ikutan," ujar warga Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, ini saat dihubungi Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (23/2). 

Singkat cerita, Ayu pun akhirnya membeli minyak goreng premium merk Bimoli kemasan dua liter sebanyak 50 karton dengan biaya Rp 10 juta, dibayar diawal.

Pada pembelian pertamanya, Desember lalu, kata Ayu, barang datang seperti yang dijanjikan.

"Kemudian dia (terduga pelaku) nawarin lagi harga promo 100 karton, Bimoli per 2 liter cuma Rp 30 ribu saat harga normalnya Rp 38.500. Karena percaya, saya ikutan beli, Rp 18 jutaan sekian," katanya. 

Pada pemesanan kedua inilah, kata Ayu, pengiriman tidak berjalan seperti seharusnya. Sudah satu minggu minyak yang dipesannya tak kunjung datang, dan IR selalu terus memberikan alasan saat ditanya tentang pesanannya hingga membuat Ayu curiga. 

 
"Pengirimannya ketunda terus, alasannya karena nunggu dari gudangnya kosong, terus dia bilang dananya mau dikembalikan," ucapnya. 

Namun, proses pengembalian uang pun, kata Ayu, tidak semulus yang dibayangkan. Lagi-lagi, IR mengundur-undur waktu hingga akhirnya Ayu kesal dan mengancam IR. 

"Pada Januari awal, saya bilang mau nyuruh orang buat nagih ke pelaku. Tapi, kemudian dia transfer Rp 8 juta sama Rp 2 juta, jadi masih ada sisa Rp 8 juta lagi," katanya. 

Ayu mengaku sudah berulangkali berusaha menemui IR dengan mendatangi rumahnya di kawasan Panyilekan, Kota Bandung. Namun, IR tak pernah ada. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved