Konflik Rusia dan Ukraina
Headline : Ukraina Merasa Ditinggal Sendirian, AS Tolak Kirim Bantuan Pasukan, Benarkah?
Gerak invasi Rusia ke Ukraina semakin agresif. Bahkan pasukan Rusia dikabarkan sudah tiba di pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev pada Kamis (24/2).
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Gerak invasi Rusia ke Ukraina semakin agresif. Bahkan pasukan Rusia dikabarkan sudah tiba di pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev pada Kamis (24/2).
Pasukan yang diangkut dengan helikopter itu menyerang bandara-bandara yang juga dekat dengan Obolon.
Pasukan Rusia juga telah bergerak hampir ke seluruh kota strategis Ukraina. Moskow mengklaim berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer Ukraina.
Pasukan Rusia juga telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina utara, salah satu tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.
Militer Rusia menduduki situs nuklir tersebut pada hari pertama invasi, demikian keterangan Agensi Manajemen Zona Eksklusi yang merupakan lembaga resmi pemerintah Ukraina.
Namun demikian, hingga kemarin tak ada negara lain yang datang membantu Ukraina.
Bahkan Amerika Serikat yang sebelumnya berkoar-koar akan berada di sisi Ukraina mengaku tidak akan mengirim pasukan untuk menyerang Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pada akhirnya, Ukraina berjuang sendiri untuk membela negara.
"Pagi ini, kami membela negara kami sendiri. Sama seperti kemarin, negara paling kuat di dunia memandang dari kejauhan," katanya dalam video Facebook, tampaknya menyindir Amerika Serikat.
“Kami akhirnya membela negara kami sendiri. Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun,” tutur Zelensky.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini tak seorang pun siap menjamin bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.
Walaupun alasan tersebut dijadikan Rusia sebagai dalih akan tindakannya.
"Semua orang takut, semua orang diam. Mereka bilang mereka bersama kita, tetapi tidak siap menjadikan kita anggota aliansi," imbuh Zelensky.
Pada video yang sama, pemimpin Ukraina ini juga memberikan ucapan terima kasih pada mitra-mitra negara atas dukungannya.
Namun Zelensky menganggap dukungan kepada Ukraina berupa penjatuhan sanksi sanksi kepada Rusia masih belum cukup dan sepadan dengan dampak yang mereka rasakan.