Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Memaksimalkan Laboratorium PAI dalam Meningkatkan Pembelajaran

Saat ini pengelolaan laboratorium PAI masih dibilang sesuatu yang langka, bila dibandingkan dalam pengelolaan laboratorium IPA dan Bahasa.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Joko Santoso SPdI MSi, Guru SDN Sanggang 01 Kab Sukoharjo 

Oleh: Joko Santoso SPdI MSi, Guru SDN Sanggang 01 Kab Sukoharjo

PROSES belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan guru untuk menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang meliputi: tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan alat kelengkapan pelajaran di kelas, serta pengelompokan siswa dalam belajar (Djamarah dan Zain, 2010). Demikian juga pada proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, agar proses belajar mengajar menyenangkan dan dapat memberikan pengetahuan, membentuk sikap kepribadian, dan dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, maka dalam implementasinya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, diantaranya melalui penggunaan laboratorium PAI.

Laboratorium PAI merupakan suatu unit penunjang akademik yang di dalamnya terdapat alat peraga praktik keagamaan, mulai dari yang berbasis hard copy, e-book, software digital, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah tidak hanya sekedar teori keagamaan saja dalam artian peserta didik hanya mampu mendengarkan akan tetapi lebih dari itu, para peserta didik diajak untuk mengeksploitasi dan mempraktikkan pengetahuan agama yang didapat melalui sarana media laboratorium PAI.

Saat ini pengelolaan laboratorium PAI masih dibilang sesuatu yang langka, bila dibandingkan dalam pengelolaan laboratorium IPA dan Bahasa. Pengelolaan pembelajaran PAI melalui laboratorium kiranya dapat menghasilkan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa untuk dapat menguasai materi pelajaran, mempraktekkan dan pembiasaan sikap yang baik bagi siswa. Pengelolaan Laboratorium PAI telah diatur dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 211 tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, salah satu standarnya yaitu sekolah harus menyediakan prasarana Laboratorium PAI di sekolah. Dengan pengelolaan laboratorium PAI yang dapat memenuhi peraturan menteri tersebut,
maka keberadaan laboratorium PAI akan dapat meningkatkan mutu pendidikan agama Islam
di sekolah.

Proses kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium PAI sedikit banyak dapat menciptakan atmosfir pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan, berdasarkan pengamatan penulis salah satu indikasinya adalah siswa dapat lebih aktif dalam menyimak pelajaran yang disampaikan. Dalam proses transfer of knowledge yang dilakukan di laboratorium PAI bisa dikatakan peserta didik dapat cepat menerima materi karena mereka bukan hanya dari sisi teori tetapi sedikit banyak mereka dapat mengaplikasikannya langsung, dengan cara mempraktikan, berdiskusi dan tanya jawab.

Adapun secara terperinci Laboratorium PAI memiliki fungsi sebagai berikut: Pertama, laboratorium PAI sebagai tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa belajar Pendidikan Agama Islam. Kedua, laboratorium PAI sebagai tempat pengembangan afektif siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dan memunculkan rasa ingin tahu. Ketiga, laboratorium PAI sebagai tempat pengembangan sikap sosial siswa. Keempat, laboratorium PAI sebagai tempat pemantapan pembelajaran dimana Laboratorium PAI sebagai tempat pelaksanaan teori yang sudah didapatkan sebelumnya.

Kelengkapan isi dari Laboratorium PAI di Sekolah antara lain paket Al Qur’an, Al Qur’an dan terjemahnya, Buku Iqra’ dan Tilawati, Buku-buku tentang Pendidikan Agama Islam, 1 Set multimedia yang terdiri dari Komputer, Printer, LCD Proyektor, Layar LCD. Maket Ka’bah, Gambar peraga wudhu, Gambar peraga sholat dua dimensi/tiga dimensi, Kain Ikhrom, Kompas penentu arah kiblat, globe Peta negara-negara Islam, serta alat peraga Pendidikan Agama Islam lainnya.

Berdasarkan uraian tentang laboratorium PAI tersebut dapat dipahami bahwa keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam ditentukan diantaranya dengan tersedianya sarana-prasarana berupa fasilitas laboratorium PAI yang memadai sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Semoga dari beberapa penjelasan tersebut diatas dapat mendorong pembaca utamanya segenap Guru Pendidikan Agama Islam untuk menggagas model manajemen laboratorium PAI di sekolahnya masing-masing terutama untuk meningkatkan pembelajaran PAI yang efektik, efisien dan tentunya menyenangkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved