Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Meningkatkan Nasionalisme Melalui Metode Sosiodrama

Sikap nasionalisme dapat ditumbuhkan dalam beberapa pelajaran berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, salah satunya pada pembelajaran sejarah.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Wahyudi Anwar SPd, Guru SMKN 1 Sedan Kab Rembang 

Oleh: Wahyudi Anwar SPd, Guru SMKN 1 Sedan Kab Rembang

SIKAP nasionalisme dapat ditumbuhkan dalam beberapa pelajaran berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, salah satunya yaitu pada pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah berperan penting dalam pembangunan kepribadian bangsa. Pendidikan sejarah dapat dikatakan memegang tanggung jawab yang besar dalam penyadaran rasa nasionalisme bangsa pada jaman reformasi dan globalisasi.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai harapan dengan adanya peningkatan sikap nasionalisme dalam pembelajaran sejarah, dibutuhkan sebuah metode pembelajaran yang tepat sasaran. Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2005:76). Peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Makin baik metode itu, makin efektif pula dalam pencapaian tujuan.

Nasionalisme adalah sikap dan semangat berkorban untuk melawan bangsa lain (Chotib dan Djazuli, 2007:24). Penanaman nilai-nilai nasionalisme di sekolah menjadi salah satu upaya untuk membentuk siswanya menjadi warga negara yang berkarakter. Pendidikan menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan untuk kehidupan bangsa di masa mendatang. Namun kenyataannya di sekolah masih sering ditemukan siswa yang kurang memahami negara sendiri dan kurang disiplin.

Fenomena yang terjadi di sekolah khususnya tingkat menegah masih banyak ditemukan siswa yang membolos sekolah, terlambat mengikuti upacara, tidak peduli dengan kondisi negara, serta tidak paham identitas bangsanya sendiri, oleh karena itu perlu adanya sebuah metode pembelajaran yang dapat mengakomodir unsur Nasionalisme dalam pembelajaran.

Implementasi nilai nasionalisme yang dilakukan pada pembelajaran Sejarah Indonesia di SMKN 1 Sedan dengan menggunakan metode sosiodrama. Metode sosiodrama jika diterapkan pada sebuah materi sejarah dengan serius akan didapatkan sebuah hasil yang maksimal terhadap siswa. Metode ini sangat cocok sebagai metode untuk menumbuhkan sikap nasionalisme pada siswa. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan simulasi siswa akan merasa seolah-olah menjadi pelaku sebuah kejadian sejarah sehingga esensi dari peristiwa akan mudah diserap oleh siswa.

Diharapkan penerapan metode ini akan menghasilkan sebuah perubahan tingkah laku seperti yang diharapkan. Melalui metode sosio drama atau bermain peran inilah para siswa mencoba mengeksploitasi, masalah-masalah, hubungan antara manusia dengan cara memperagakanya. Hasilnya di diskusikan di kelas. Proses belajar dengan menggunakan metode sosio drama atau bermain peran diharapkan siswa mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran, akan menentukan proses pemahaman dan identitas terhadap nilai berkembang. (Hasan 1996.266)

Dalam materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, kebanyakan siswa kurang mampu dalam menyampaikan pendapatnya. Peserta didik diharapkan mampu menceritakan kembali peristiwa dalam penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Melalui sosio drama atau bermain peran ini diharapkan para peserta didik memperoleh konsep baru sesuai dengan tema yang di bahas. Pada langkah selanjutnya siswa diharapkan meneladani karakter para tokoh-tokoh pendiri Bangsa yang telah diperankan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, keluarga maupun di dalam masyarakat.

Oleh karena itu metode sosio drama atau bermain peran ini sangat efektif dalam meningkatkan nilai-nilai karakter bangsa, karena secara tidak langsung siswa berperan dalam materi ini, siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Namun sangat penting bagi seorang guru untuk mengembangkan dan memotivasi mereka untuk bermain sosio drama atau bermain peran dan menguasai karakter tokoh yang diperankan lebih bagus lagi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved