Konflik Rusia dan Ukraina
Uni Eropa Didesak Polandia dan Lithuania untuk Kirim Bantuan Militer ke Ukraina
Para pemimpin Polandia dan Lithuania mendesak Uni Eropa untuk melangkah lebih jauh dalam dukungan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia
TRIBUNJATENG.COM, WASARWA -- Para pemimpin Polandia dan Lithuania mendesak Uni Eropa untuk melangkah lebih jauh dalam dukungan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia jelang pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, semua sanksi terhadap Rusia harus dibahas, termasuk menutup jalur pipa Nord Stream yang memasok gas Rusia ke Eropa dan menghentikan aksesnya ke sistem pembayaran global SWIFT.
Presiden Lituania Gitanas Nauseda juga mengatakan penting bahwa Ukraina diberikan "bantuan militer yang nyata."
"Saya datang ke Berlin untuk mengguncang hati nurani Jerman sehingga mereka akhirnya akan memutuskan sanksi yang benar-benar keras yang akan mempengaruhi keputusan Kremlin," kata Morawiecki kepada wartawan di luar kantor Scholz.
"Kita perlu menutup Nord Stream 1 dan 2, kita perlu mengurangi ketergantungan pada bahan mentah, memutuskan lembaga keuangan Rusia dari pasar modal, menyita aset oligarki, menutup SWIFT untuk Rusia... Semua sanksi terhadap Rusia harus dicabut. meja."
Berbicara bersama Morawiecki, Nauseda mengatakan dia akan meminta Scholz untuk mendukung pemberian status negara kandidat Uni Eropa kepada Ukraina, dan mengirimkannya bantuan militer yang signifikan.
"Saya berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam perjalanan ke sini, dan dia mengatakan bahwa perspektif Eropa akan menjadi motivasi besar bagi Ukraina untuk memperjuangkan masa depan mereka dan anak-anak mereka," kata Nauseda.
"Dan penting untuk memberikan bantuan militer nyata ke Ukraina sekarang. Ini yang paling penting ... kami membutuhkan keputusan cepat," tambahnya.
Asal tahu, pasukan Rusia menggempur kota-kota Ukraina dengan artileri dan rudal jelajah pada hari Sabtu (26/2) untuk hari ketiga berturut-turut. Tetapi Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan, ibu kota Kyiv tetap berada di tangan Ukraina.
Polandia dan Lithuania sama-sama berbatasan dengan Rusia dan Belarusia. Sementara Polandia juga berbatasan dengan Ukraina. (kontan.co.id)
Baca juga: Unika Gelar Diskusi Penggunaan Metode Geoframe Pada Tanah Berkontur Kawasan Proyek Perumahan
Baca juga: Kiki Anak Tukang Becak di Demak yang Alami Kanker Tulang Terima Kaki Palsu dari Kapolres AKBP Budi
Baca juga: Usaha Kelinci Punya Prospek Menjanjikan, Permintaan Ekspor Tinggi
Baca juga: Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga 3, Persipa Pati Satu Grup dengan Klub Milik Prilly Latuconsina